Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJIASTUTI
dc.contributor.advisorFIKRI, Kamalia
dc.contributor.authorNITA, Rohma Vikria
dc.date.accessioned2018-03-31T05:47:12Z
dc.date.available2018-03-31T05:47:12Z
dc.date.issued2018-03-31
dc.identifier.nimNIM130210103034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85072
dc.description.abstractDalam pembelajaran Biologi, sangat diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun emosional. Keberhasilan proses hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain guru dan siswa. Selain menguasai materi seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi - strategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotifasi aktif dalam belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar. Namun kenyataannya, di MTs Negeri 5 Jember pembelajaran yang berlangsung masih belum bisa menciptakan dan membuat peserta didik termotivasi, senang, dan cinta terhadap pembelajaran. Akibatnya aktivitas siswa tergolong rendah, hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang mengantuk, tidak bergairah, pasif, dan hanya menjadi objek pembelajaran. Oleh karena itu banyak siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah di kelas VII-B MTs Negeri 5 Jember. Salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Menurut Jauhar (2011), TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang melibatkan seluruh siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan dan reinforcement. Dalam pembelajaran ini di dalamnya terdapat suatu permainan akademik yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi dalam upaya meningkatkan daya saing siswa. Dengan adanya daya saing siswa akan menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih aktif dan berupaya untuk meningkatkan hasil belajarnya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Rancangan penelitian tindakan kelas berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Tahapan satu siklus meliputi: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Tahapan pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, yakni 2 pertemuan untuk tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk ulangan harian akhir siklus. Pada hasil belajar siklus I 56% siswa tidak tuntas, selanjutnya dilakukan penelitian siklus II sebagai bahan refleksi untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rancangan pembelajaran yang diterapkan pada dasarnya hampir sama namun sudah ada perbaikan manajemen waktu dan tindakan dari siklus sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan dengan perubahan aktivitas siswa dari prasiklus ke siklus II. Rata-rata aktivitas diskusi 23%, aktivitas membaca 19%, aktivitas mencatat 9,5% dan aktivitas memperhatikan penjelasan guru 7%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan baik aspek kognitif pada saat prasiklus dari 25 siswa terdapat 6 siswa tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 84,5 dengan persentase ketuntasan sebesar 24%. Kemudian pada siklus I terdapat peningkatan, dari 25 siswa terdapat 11 siswa yang tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 78,9 dengan persentase ketuntasan sebesar 44%. Sehingga terdapat peningkatan rata-rata kelas dari prasiklus ke siklus I sebesar 6,15 dan terdapat peningkatan persentase ketuntasan dari prasiklus ke siklus I sebesar 38,1%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130210103034;
dc.subjectTEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)en_US
dc.subjectCROSSWORD PUZZELen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN PERMAINAN CROSSWORD PUZZEL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record