dc.description.abstract | Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, status gizi masyarakat. HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (hetero seksual), hubungan sejenis homoseksual/biseksual, penggunaan alat suntik (penasun) secara bergantian, transfusi darah, dan penularan dari ibu ke anak (perinatal). Hubungan hetero seksual merupakan cara penularan dengan persentase tertinggi pada kasus AIDS yaitu sebesar 81,3%. Wanita Pekerja Seks (WPS) merupakan salah satu yang sering melakukan hubungan heteroseksual dan yang memiliki risiko tinggi untuk menularkan HIV/AIDS. Konseling HIV bertujuan meningkatkan pengetahuan para WPS terhadap bahaya dari HIV/AIDS sehingga WPS dapat mengenai sedini mungkina tanda HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu petugas puskemas yang memberikan konseling HIV/AIDS di Puskemas Labruk. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kegiatan input konseling HIV/AIDS yang dilakukan oleh Puskesmas Labruk dengan SOP. Pada kegiatan konseling peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kegiatan konseling yang dilakukan berkaitan dengan Petugas konseling (Man), Biaya Konseling (Money), Sarana Konseling (Machine), Materi Konseling (Material), Metode Konseling (Method) dan Waktu pelaksanaan Konseling (Time) | en_US |