ANALISIS DAMPAK KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM MP) DI DESA DARSONO KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pelaksanaan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap penerima manfaat dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di desa Darsono Kecamatan Arjasa. Dampak kebijakan merupakan bagian dari proses evaluasi yang fungsinya untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan ketika program tersebut menyentuh masyarakat, khususnya penerima manfaat, baik dampak positif maupun negatif. Kebijakan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum perempuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta mengakses dan memiliki kontrol atas aset produktif. Hal ini merupakan salah satu wujud keberpihakan pada perempuan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) bertujuan untuk, pertama mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha atau sosial dasar. Kedua, memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga melalui pendanaan modal usaha. Dan Ketiga, mendorong penguatan kelembagaaan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan.
Lokasi penelitian berada di Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Observasi terus terang atau tersamar, wawancara tidak terstuktur, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yang terbagi kedalam tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini juga menggunakan teknik pemeriksaan
keabsahan data dengan menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, dan triangulasi sumber.
Hasil yang dapat digambarkan dari penelitian ini bahwa mekanisme penyaluran dana pinjaman Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dapat dikatakan kurang tepat sasaran karena dalam pelaksanannya menghasilkan dampak negatif seperti menimbulkan instabilitas politik desa, disharmonisasi antar warga, ketergantungan pada pinjaman, dan menimbulkan perilaku konsumtif bagi penerima manfaat. Meski sebagian besar kegiatan SPP berkontribusi negatif, terdapat pula dampak positif yang ditimbulkannya. Adapun dampak positif dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP), yaitu meningkatkan pendapatan dari hasil berjualan dan menumbuhkan perilaku menabung. Selanjutnya, proses untuk mendapatkan pinjaman dana SPP sangat mudah dan cepat. Proses pelaksanaan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dapat dikatakan kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari mekanisme surve yang tidak dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, berkurangnya penerima manfaat SPP, tingkat pengembalian kredit macet yang relatif tinggi yaitu 60,70 persen, Aspek kelembagaan kelompok belum terkelola dengan baik karena tidak berfungsinya pembagian tugas dalam kelompok. Maka dari itu, perlu dilakukan evaluasi secara periodik untuk memperkecil penyimpangan dalam melaksanakan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Sehingga, dampak yang ditimbulkan dari program dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya penerima manfaat.