dc.description.abstract | IPA merupakan ilmu yang mempalajari tentang gejala yang ada di alam
semesta melalui proses ilmiah yang berdasarkan sikap ilmiah, serta menghasilkan
produl ilmiah yang tersusun atas konsep, prinsip dan teori yang dapat digunakan
secara umum. Materi IPA yang mempelajari tentang objek dan fenomena alam
merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari keterampilan berpikir. Materi yang
di ambil peneliti adalah materi listrik dinamis yang merupakan materi abstrak.
Konsep fisika yang bersifat abstrak sulit untuk divisualisasikan sehingga membuat
siswa kesulitan dalam menelaah konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak. Hal
inilah yang membuat siswa beranggapan fisika sulit dan membosankan, kecuali
jika dikaitan dengan pengalaman sehari-hari (Faturahman,2014:74). Hal ini
disebabkan karena mempelajari objek dan fenomena alam dapat dipahami melalui
proses berpikir kritis.
Berpikir kritis semakin luas dipandang sebagai sesuatu yang perlu
dikembangkan. Berpikir kritis sering dibahas khusus dalam suatu kuliah umum
karena dapat membantu menghasilkan argumen yang tajam. Selain itu, berpikir
kritis juga tengah dikampanyekan pemerintah. Kemampuan berpikir kritis sangat
penting dimiliki peserta didik dalam pembelajaran fisika. Nilai-nilai yang
terkandung dalam pembelajaran fisika dapat dijadikan sebagai cermin kehidupan
yang lebih baik dan inspiratif di masa yang akan datang.
Salah satu usaha guru untuk mengatasi permasalahan siswa, adalah
menggunakan modul. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri. Modul dilengkapi kejadian nyata adalah Modul
yang berisi tentang gambaran kejadian yang nyata terjadi dalam kehidupan sehari
– hari. Modul yang dilengkapi kejadian nyata dinilai tepat untuk menggambarkan
secara langsung beberapa fenomena IPA. Berdasarkan hal tersebut, perlu
dilakukan inovasi bahan ajar sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran IPA.
Pengembangan modul dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun
kesulitan dalam belajar (Depdiknas, 2008). Seringkali siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi IPA. Modul juga dapat membantu siswa dalam
menggambarkan sesuatu yang sulit dipahami siswa, misalnya dengan
menggunakan gambar, foto, bagan, skema, peta konsep (concept mapping) dan
yang lainnya. Demikian pula materi yang rumit, dapat dijelaskan dengan cara
yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga lebih mudah
dipahami. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan validitas modul,
mendeskripsikan hasil belajar siswa dan mendeskripsikan kemampuan berpikir
kritis siswa setelah menggunakan modul.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dirancang untuk
menghasilkan produk berupa modul dilengkapi kejadian nyata pada konsep listrik
dinamis IPA SMP. Penelitian pengembangan ini menggunakan model
pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Sumber data dalam
penelitian ini adalah lembar hasil validasi logic, lembar pre-test dan lembar posttest
siswa. Responden dalam uji pengembangan ini adalah siswa kelas VIII F MTs
Negeri A yang berjumlah 28 siswa. Berdasarkan hasil validasi untuk validitas
logis modul diperoleh sebesar 3,89 dengan kategori cukup valid. Sedangkan
kemampuan berpikir kritis siswa memperoleh nilai gain ternormalisasi sebesar
0,56 dengan kategori sedang. Selanjutnya, hasil belajar siswa memperoleh nilai
gain ternomalisasi sebesar 0,54 dengan kategori sedang. | en_US |