RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PENJAHIT (Studi di UD. Ilfa Jaya Konveksi Banyuwangi)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui risiko ergonomi dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada penjahit yang dalam penelitian ini dikhususkan terhadap penjahit di industri busana atau konveksi yang merupakan industri busana rumahan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 16 orang penjahit yang ditentukan menggunakan total sampling. Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan lembar penilaian REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan dokumentasi serta
menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner Nordic Body Map (NBM) kepada penjahit.
Penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden adalah sebanyak 43,75% berusia antara 35 sampai dengan 44 tahun dengan jumlah responden yang tidak biasa melakukan aktivitas olahraga sebanyak 81,25%. Indeks Massa Tubuh (IMT) responden sebagian besar adalah normal yakni rentang 17,1 sampai dengan 23 dengan jumlah 56,25% dan paling banyak adalah responden yang memiliki masa kerja sedang antara 6 sampai dengan 10 tahun adalah sebesar 68,75% dari total jumlah keseluruhan responden. Penilaian yang dihasilkan dari observasi menggunakan lembar penilaian REBA (Rapid Entire Body Assessment) menghasilkan skor +5 yang berarti sedang dengan level tindakan bernilai 2 untuk aktivitas menjahit. Aktivitas memotong menghasilkan skor +3 yang berarti ringan dengan level tindakan bernilai 1. Skor keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dihasilkan dari kuesioner Nordic Body Map (NBM) menhasilkan jumlah terbanyak terjadi pada rentang total skor individu 134 sampai dengan 238 yang berjumlah 68,5% responden. Keluhan yang dirasakan penjahit diantaranya adalah kaku pada leher bagian atas dan bawah, sakit pada bahu, sakit pada lengan atas, sakit pada punggung dan pinggang, sakit pada bokong dan pantat, sakit pada siku, sakit pada lengan bawah, sakit pada pergelangan tangan, sakit pada tangan, sakit pada paha, sakit pada lutut, sakit pada betis, sakit pada pergelangan kaki, serta sakit pada bagian kaki dengan frekuensi dan durasi yang bervariasi pada setiap pekerja, sehingga perlu dilakukan perbaikan - perbaikan baik terhadap lingkungan kerja maupun terhadap individu pekerja. Perbaikan yang dapat dilakukan antara lain melakukan perbaikan atau perancangan stasiun kerja seperti halnya mengadakan perbaikan kursi kerja dengan mengubah atau memodifikasi, memberikan pelatihan kerja, mengadakan kegiatan olah tubuh (olahraga) rutin, serta melakukan sosialisasi dan pemasangan rambu yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja juga perlu untuk perhatian dan peduli terhadap upaya meminimalisir tingginya keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) sehingga dapat mengurangi terjadinya kejadian keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]