dc.description.abstract | Peningkatan produktivitas kakao dapat dilakukan dengan melakukan upaya ekstensifikasi pada lahan-lahan marginal yang ada di Indonesia, salah satunya lahan rawa yang memiliki kondisi jenuh air. Penggunaan bahan tanam yang toleran terhadap cekaman genangan menjadi salah satu upaya untuk pengembangan kakao di lahan-lahan yang memiliki kondisi jenuh air. Saat ini masih sedikit penelitian yang berfokus dalam pengujian bahan tanam kakao yang tahan terhadap cekaman stress kelebihan air. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahan tanam kakao yang sudah ada untuk mengetahui respon positif tanaman kakao terhadap cekaman genangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split plot design) dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap. Terdiri dari 2 faktor diulang 3 kali. Faktor pertama sebagai petak utama adalah aksesi tanaman kakao dengan 7 taraf yaitu ICS 60, Sca 6, TSH 858, Sulawesi 1, Sulawesi 2, KEE, dan KKM 22. Faktor kedua sebagai anak petak adalah taraf penggenangan dengan 3 taraf yaitu tanpa genangan (kontrol), penggenangan 10cm dibawah media tanaman, penggenangan setara dengan permukaan media tanaman. Variabel pengamatan difokuskan pada persentase tanaman hidup, respon morfologi yang terbentuk, parameter fisiologi dan penghitungan Indeks Sensitivitas Bobot Kering Tanaman. Hasil analis ragam menunjukan interaksi beda nyata pada variabel kadar klorofil, diameter batang dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga aksesi tanaman yang tergolong ekotipe toleran yaitu ICS 60 (K1), KEE (K6) dan KKM 22 (K7). Ketiga aksesi kakao tersebut menunjukan respon positif terhadap nilai kadar klorofil, diameter batang dan berat kering tanaman yang relatif tinggi dibanding dengan aksesi yang memiliki ekotipe medium toleran dan peka. | en_US |