KONDISI TOILET DAN PSN DBD DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI SEKOLAH (Studi Pada Toilet Sekolah Setingkat SD di Kecamatan Puger Kabupaten Jember)
Abstract
Sanitasi sekolah harus diperhatikan agar tidak menyebabkan munculnya berbagai macam gangguan kesehatan. Syarat sanitasi yang dapat dijadikan sebagai ukuran syarat-syarat yang lainnya memenuhi kriteria sanitasi atau tidak adalah toilet. Penyakit DBD merupakan salah satu gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh vektor yaitu Aedes aegypti. Selain kebersihan toilet sekolah, faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti adalah PSN DBD dan jenis TPA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan kondisi toilet dan PSN DBD dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti pada toilet sekolah setingkat SD. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling.
Berdasarkan observasi kondisi toilet diperoleh hasil sebagian besar sekolah setingkat SD yang berada di Kecamatan Puger memiliki kondisi toilet yang baik. Hal tersebut terjadi karena hampir dari semua toilet yang diteliti memiliki keadaan bersih, lantai toilet tidak ada genangan air, dan ventilasi toilet lebih dari 10%. Selain itu, petugas kebersihan menyikat permanen dan lantai toilet dengan menggunakan desinfektan, sehingga kondisi toilet sekolah setingkat SD di Kecamatan Puger memiliki kondisi yang baik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah terkait PSN DBD diperoleh hasil bahwa PSN DBD pada sekolah setingkat SD di Kecamatan Puger sebagian besar dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Salah satu cara yang sering dilakukan oleh sekolah dalam melaksanakan PSN adalah dengan cara menguras dan menyikat permanen
dan menggunakan larvasida. Menurut sekolah dengan melakukan PSN tidak ada siswa yang terkena penyakit DBD.
Berdasarkan observasi TPA diperoleh hasil, jenis TPA yang berada pada toilet sekolah setingkat SD yaitu termasuk TPA untuk keperluan sehari-hari. Sebagian besar TPA yang berada pada toilet sekolah setingkat SD yaitu jenis TPA permanen, selain TPA permanen sekolah juga menggunakan TPA tidak permanen sebagai tempat menampung air. Keberadaan TPA pada toilet sekolah setingkat SD jarang sekali dikosongkan pada saat sekolah libur. Berdasarkan identifikasi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh hasil sebagian besar jentik yang berada di bak penampung air adalah positif jentik Aedes aegypti. Tetapi ditemukan hewan lain yang berada di bak penampung yaitu cacing kecil-kecil berwarna merah. Keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dapat diketahui dengan melakukan survei jentik dengan metode single larva.
Berdasarkan hasil uji spearman antara kondisi toilet dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti, diperoleh hasil 0,060 > 0,05 (p > α) dengan keputusan terima H0 atau tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hal tersebut terjadi karena hampir seluruh sekolah setingkat SD yang diteliti telah memiliki toilet yang sudah layak. Berdasarkan hasil uji koefisien c cramer tentang variabel pelaksanaan PSN DBD dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh hasil 0,003 < 0,05 (p < α) dengan keputusan tolak H0 atau terdapat hubungan yang signifikan. Adanya hubungan tersebut adalah karena masih ditemukan sekolah yang tidak melaksanakan PSN setiap satu minggu sekali, tidak menguras atau menutup bak penampung air pada saat liburan sekolah, serta masih ditemukan petugas kebersihan yang tidak tertib dalam membersihkan toilet sekolah. Berdasarkan hasil analisis uji koefien c cramer tentang variabel jenis TPA pada toilet dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh hasil 0,139 > 0,05 (p < α) dengan keputusan terima H0 atau tidak terdapat hubungan yang signifikan, hal tersebut dapat terjadi karena hampir semua toilet mempunyai tempat penampungan air dengan jenis permanen, sehingga dalam proses analisis tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]