MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
Abstract
Fisika  merupakan  bagian  dari  Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  atau  sains 
yang  menerangkan  berbagai  gejala  dan  kejadian  alam,  yang  memungkinkan 
penelitian  dengan  percobaan,  pengukuran  apa  yang  didapat,  penyajian  secara 
matematis  dan  berdasarkan  peraturan-peraturan  umum.  Berdasarkan  fakta  yang 
ada  telah  diketahui  bahwa  dikalangan  siswa  telah  berkembang  kesan  bahwa 
pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang tidak digemari siswa karena 
motivasi  untuk  belajar  fisika,  sehingga  ada  anggapan  bahwa  fisika  itu  sulit  dan 
membosankan.  Cara  terbaik  bagi  siswa  untuk  mempelajari  fisika  adalah  dengan 
menghadapkan mereka pada masalah kehidupan sehari-hari sebagai konteks bagi 
siswa  untuk  belajar  tentang  cara  berpikir  kritis  dan  ketrampilan  memecahkan 
masalah.  Model  pembelajaran  yang  menggunakan  masalah  dunia  nyata  sebagai 
konteks  bagi  siswa  untuk  belajar  tentang  cara  berpikir  kritis  dan  ketrampilan 
memecahkan  masalah  adalah  model  Problem  Based  Learning  (PBL)  disertai 
metode eksperimen.  
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  mengkaji  perbedaan  yang  signifikan 
antara  hasil  belajar  fisika  pada  penggunaan  model  PBL  disertai  metode 
eksperimen  dengan  model  pembelajaran  konvensional  dan  mendiskripsikan 
aktivitas  belajar  siswa  pada  penggunaan  model  Problem  Based  Learning  (PBL) 
disertai metode eksperimen dalam pembelajaran fisika di SMP. 
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian 
ditentukan  menggunakan  cara  purposive  sampling  area.  Penelitian  ini 
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grujugan. Responden penelitian ditentukan setelah 
dilakukan  uji  homogenitas.  Penentuan  sampel  penelitian  dengan  cluster  random sampling.  Rancangan  penelitian  menggunakan  Design  Randomized  Post  Test 
Only  Control  Group.  Metode  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah 
observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisa data menggunakan SPSS 16 
untuk  menjawab  rumusan  masalah  yang  pertama  yaitu  untuk  mengkaji  taraf 
signifikansi perbedaan  hasil belajar,  dan menggunakan persentase aktivitas untuk 
menjawab rumusan masalah yang kedua.  
Analisis data menggunakan   SPSS 16 menunjukkan rata-rata hasil belajar 
kelas  eksperimen  lebih  besar  dibandingkan  dengan  hasil  belajar  kelas  kontrol. 
Setelah  dikonsultasikan  pada  taraf  signifikasi  5%  hasilnya  0,025<0,05.  Dengan 
demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan 
hasil  belajar  kelas  control.  Hasil  analisis  aktivitas  siswa  selama  mengikuti 
pembelajaran fisika menggunakan model PBL (Problem Based Learning) disertai 
metode eksperimen pada KBM 1 persentase aktivitas belajar siswa sebesar 74,11 
% dan KBM 2 diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar  89,00 % dan termasuk 
pada kategori aktif.  
  Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian 
ini  adalah:  (1)  Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  hasil  belajar  fisika  siswa 
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) disertai metode eksperimen 
dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Grujugan. 
Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran dengan  model Problem Based Learning 
(PBL)  disertai  metode  eksperimen  siswa  ditempatkan  sebagai  pusat  dari  proses 
pembelajaran  yang  secara  aktif  mencari  informasi  sendiri  melalui  percobaan/ 
eksperimen,  aktif  berdiskusi  dan  bertukar  pendapat  untuk  memecahkan  masalah 
tentang  materi  yang  sedang  dipelajari  guna  mendapatkan  suatu  kesimpulan 
sehingga  pembelajaran  menjadi  lebih  bermakna  pada  diri  siswa.  (2)  Aktivitas 
belajar  siswa  kelas  VII  SMP  Negeri  1  Grujugan  tahun  ajaran  2011/2012  selama 
mengikuti  pembelajaran  fisika  menggunakan  model  PBL  disertai  metode 
eksperimen    termasuk  dalam  kategori  aktif.  Hal  ini  dikarenakan  dalam 
pembelajaran  dengan  model  Problem  Based  Learning  (PBL)  disertai  metode 
eksperimen  siswa  dituntut  aktif  dalam  setiap  kegiatan  pembelajaran  baik  dalam 
melakukan eksperimen, diskusi, dan presentasi hasil percobaan.
