dc.description.abstract | Pada abad ke-20 ini kesadaran akan pentingnya matematika dalam kehidupan
sehari-hari bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah meluas dan merata
hampir kesegala lapisan masyarakat. Mata pelajaran matematika dengan pokok
bahasan Faktorisasi Aljabar merupakan salah satu materi yang diberikan kepada
siswa SMP Negeri 1 Tlogosari sebagai bekal untuk dapat mengembangkan sikap dan
kemampuan serta pengetahuan dan keterampilan dasar. Dalam menyampaikan materi
tersebut metode ceramah saja kurang tepat, karena sakarang ini dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan menuntut siswa cerdas tidak hanya aspek kognitif, tetapi
juga aspek efektif dan psikomotorik.
Pemberian tugas harus disertai dengan resitasi, karena adakalanya siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan hanya menyalin pekerjaan temannya.
Frekuensi pemberian tugas dan resitasi merupakan salah satu upaya untuk
menanamkan konsep yang lebih dalam pada suatu materi pelajaran. Permasalahan
pokok dalam penelitian ini, apakah frekuensi pemberian tugas dan resitasi yang
berstruktur sebanyak 6×, 4×, dan 2× berpengaruh secara signifikan terhadap hasil dan
aktivitas belajar siswa materi pokok faktorisasi suku aljabar kelas VIII semester ganjil
di SMP Negeri 1 Tlogosari tahun ajaran 2010/2011. Adapun tujuan dari penelitian
ini, untuk mengetahui apakah frekuensi pemberian tugas dan resitasi yang
berstruktur sebanyak 6×, 4×, dan 2× berpengaruh secara signifikan terhadap hasil dan
aktivitas belajar siswa materi pokok faktorisasi suku aljabar kelas VIII semester ganjil
di SMP Negeri 1 Tlogosari tahun ajaran 2010/2011.
viii
Penelitian ini merupakan penelitan eksperimen yang bertujuan untuk
mengkaji pengaruh frekuensi pemberian tugas dan resitasi yang berstruktur terhadap
hasil dan aktivitas belajar siswa materi pokok faktorisasi suku aljabar kelas VIII
semester ganjil SMP Negeri I Tlogosari tahun ajaran 2010/2011. Pada penelitian ini
terdapat kelas eksperimen yaitu kelas VIII C, dan VIII D serta kelas kontrol yaitu
kelas VIII E. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan frekuensi
pemberian tugas dan resitasi sebanyak 6 kali untuk kelas VIII C dan 4 kali untuk
kelas VIII D, sedangkan kelas kontrol dengan frekuensi pemberian tugas dan resitasi
sebanyak 2 kali. Perbedaan frekuensi tersebut bertujuan untuk mengetahui frekuensi
pemberian tugas dan resitasi yang lebih baik dan berbeda secara signifikan.
Pada lampiran 15 dengan peluang 0,05 serta derajat kebebasan pembilang 2
dan dk penyebut 86 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,94. Hasil F hitung lebih besar
daripada hasil F tabel sehingga H0 ditolak. Jika dilihat berdasarkan probalititasnya
diperoleh peluang pada ANOVA sebesar 0,000, sedangkan kita memberi asumsi galat
sebesar 0,05. Nilai tersebut lebih kecil daripada 0,05 sehingga hipotesis awal H0
ditolak atau dengan kata lain ada perbedaan penerapan frekuensi pemberian tugas dan
resitasi sebanyak 6×, 4×, dan 2× terhadap hasil belajar siswa. Perlakuan 4 kali tugas
dan resitasi memberikan hasil yang sangat baik secara signifikan dibandingkan
dengan 2 kali tugas dan resitasi serta lebih baik tapi tidak signifikan dengan perlakuan
6 kali tugas dan resitasi.
Berdasarkan output Friedman pada analisis aktivitas belajar siswa lampiran
17 diperoleh bahwa Assymp. Sig =0,083 dan kriteria kesalahan penarikan kesimpulan
sebesar 0,05. Diperoleh Assymp. Sig > 0,05, maka H0 diterima atau tidak ada
perbedaan antara penerapan frekuensi pemberian tugas dan resitasi sebanyak 6×, 4×,
dan 2× terhadap aktivitas belajar siswa. Kesimpulannya adalah frekuensi pemberian
tugas dan resitasi yang berstruktur sebanyak 6×, 4×, dan 2× tidak berpengaruh
terhadap aktivitas belajar siswa materi pokok faktorisasi suku aljabar kelas VIIIA
SMPN 1 Tlogosari tahun ajaran 2010/2011. | en_US |