Show simple item record

dc.contributor.advisorRONDHI, M
dc.contributor.advisorRIDJAL, Julian Adam
dc.contributor.authorFARIDA, Indria Nur
dc.date.accessioned2018-02-13T01:09:54Z
dc.date.available2018-02-13T01:09:54Z
dc.date.issued2018-02-13
dc.identifier.nimNIM121510601045
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84274
dc.description.abstractDesa Wotgalih merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Yosowilangun yang memiliki karakteristik agroklimat dan topologi yang baik dengan daerah lahan berpasir. Komoditas yang sesuai dengan kondisi ini adalah semangka. Oleh karena itu, semangka menjadi komoditas utama di lahan berpasir dan memberikan pendapatan tinggi bagi petani. Sebagian besar petani mengusahakan komoditas semangka pada setiap musim tanam. Pada proses pengembangannya, dihadapkan adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian harga. Ketidakpastian iklim menyebabkan fluktuasi hasil produksi. Ketidakpastian harga menyebabkan fluktuasi harga semangka di pasaran. Tujuan penelitian mengetahui (1) peluang risiko pendapatan usahatani semangka, (2) perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani semangka, dan (3) strategi manajemen risiko petani dalam menghadapi risiko usahatani semangka. Penelitian ini dilakukan di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analitik. Sampel penelitian terdiri dari 62 petani yang diambil dari 175 petani semangka dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan metode dokumentasi, metode wawancara terstruktur, dan metode observasi. Analisis koefisien variasi, metode Neumann- Morgenstern, dan strategi manajemen risiko digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: (1) risiko pendapatan usahatani semangka yang ditunjukkan dari nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,7 dan batas bawah pendapatan sebesar Rp -11.845.019,96 yang artinya usahatani semangka yang dilakukan petani di Desa Wotgalih setiap musim tanam berpeluang mengalami kerugian. (2) Perilaku petani semangka Desa Wotgalih mayoritas berperilaku netral terhadap risiko (risk neutral) yang dipengaruhi oleh luas lahan dan pola tanam. (3) Strategi ex-ante yang dilakukan dengan cara menerapkan pola tanam dominan komoditas semangka, melakukan pengunduran waktu tanam, melakukan penambahan dosis pupuk organik pada pemupukan dasar, melakukan usahatani semangka dibeberapa lokasi, dan menggunakan sumber modal sendiri pada usahatani semangka. Strategi interactive yang dilakukan dengan cara melakukan penyulaman, mengatur jarak tanam pada musim hujan dan musim kemarau, menggunaka pupuk tidak berbeda jenis namun berbeda volume saat ada serangan hama dan penyakit, melakukan pengoplosan pestisida lebih dua macam jenis dengan tindakan preventif dan kuratif, melakukan sistem penjualan timbangan, menjual hasil panen pada tengkulak yang berbeda, dan penetapan harga dilakukan di lahan. Strategi ex-post dilakukan dengan cara menggantungkan hidup dan memperoleh modal dari usahatani semangka, apabila usahatani semangka mengalami kegagalan atau harga rendah petani menjual atau menyewakan asset, dan tindakan yang dilakukan petani jika usahatani semangka mengalami kegagalan yaitu tetap menanam semangka lagi dan mencari penyebab kegagalan serta mengalokasikan keuntungan untuk membeli hewan ternak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510601045;
dc.subjectRISIKO USAHATANI SEMANGKAen_US
dc.subjectCitrullus vulgaris, Schard)en_US
dc.subjectDESA WOTGALIH KABUPATEN LUMAJANGen_US
dc.titleANALISIS RISIKO USAHATANI SEMANGKA (Citrullus vulgaris, Schard) DI DESA WOTGALIH KABUPATEN LUMAJANGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record