Show simple item record

dc.contributor.advisorARDIYANTO
dc.contributor.advisorWAHYUDI, Edy
dc.contributor.authorJATMIKA, Pungky Praja
dc.date.accessioned2018-02-12T06:21:07Z
dc.date.available2018-02-12T06:21:07Z
dc.date.issued2018-02-12
dc.identifier.nimNIM140920101002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84263
dc.description.abstractKondisi pasar tradisional yang ada di kota Probolinggo dianggap tidak nyaman untuk pedagang dan para konsumen. Fisik bangunan pasar kurang sudah rusak, kurangnya tempat sampah, saluran limbah yang telah tertutup, kurangnya pencahayaan dan banyaknya pedagang yang berjualan di lorong karena tidak mendapatkan bedak. Keberadaan pedagang tersebut mengganggu kelancaran access distribusi dan lalulintas pengunjung/pembeli. Hal ini tentu mengurangi daya tarik pengunjung untuk berbelanja di pasar tradisional. Perparkiran di sekitar pasar juga telah mengakibatkan kemacetan kendaraan yang melintas maupun kendaraan milik pedagang dan pebelanja yang menuju / meninggalkan pasar. Kondisi pasar di atas, khususnya pasar Baru kota Probolinggo perlu mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak khususnya stakeholder pasar dan pemerintah daerah sebagai pengelola. Meskipun pemerintah daerah telah melakukan upaya untuk memberdayakan pasar Baru sebagai pasar tradisional yang kompetitif, namun hasilnya belum mampu mengatasi permasalahan yang ada secara nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui sejauh mana kebijakan Pemerintah Daerah Kota Probolinggo dalam Pengelolaan Pasar Tradisional yang ada di Kota Probolinggo, (2) Mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Probolinggo, (3) Memberikan alternatif kebijakan sebagai solusi pengelolaan pasar tradisional kepada Pemerintah Daerah Kota Probolinggo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena sesuai dengan karakteristik sosial pedagang dan pengunjung pasar tradisional. Selain itu, penelitian jenis ini dikenal sebagai jenis riset etnografis, yaitu teknik riset dengan menyertakan observasi dan juga wawancara langsung dengan partisipan yang diteliti. Dari hasil peneitian diperoleh bahwa pemerintah daerah kota Probolinggo masih perlu meningkatkan perannya dalam peningkatan pengelolaan pasar Baru mengingat (1) Adanya urgensi peningkatan kebersihan lingkungan pasar, (2) Adanya urgensi penataan ulang perparkiran untuk mengatasi kemacetan, (3) Adanya urgensi revita-lisasi fisik bangunan sehingga tampang fisik gedung layaknya pasar modern, (4) Adanya urgensi revitalisasi arsitektur tata letak pasar yang komprehensif. Dengan adanya beberapa temuan tersebut, tampaknya penting untuk diberikan rekomendasi sebagai berikut (1) Hendaknya pemerintah kota Probolinggo segera melakukan revitalisasi bangunan secara menyeluruh, (2) Hendaknya revitalisasi fisik bangunan pasar dilakukan secara umum sehingga dapat menjadikan performan pasar tradisional pasar Baru memiliki profil sebagaimana pasar swalayan modern, (3) Hendaknya dalam penataan ulang, agar Pemerintah Kota Probolinggo memberikan ruang parkir yang cukup, (4) Diharapkan adanya sistem penataan interior yang komprehensif sebagaimana pasar modern dengan tetap tidak membebani kepada pedagang demi kesejahteraan semua pihak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140920101002;
dc.subjectKebijakan Publiken_US
dc.subjectPemerintah Daerahen_US
dc.subjectPengelolaan,en_US
dc.subjectPasar Tradisionalen_US
dc.titleKEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA PROBOLINGGOen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record