| dc.description.abstract | Mikoriza merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualistik antara
jamur dengan akar tanaman. Hubungan antara jamur mikoriza dengan akar tanaman ini dapat memperluas 
bidang penyerapan akar dengan meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Selain itu, mikoriza dapat 
berperan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan organisme penganggu tanaman (OPT). 
Kompleksitas mikoriza dalam melakukan peranannya di dalam tanah sebagian besar bersimbiosis dengan 
MHB (Mycorrhiza Helper Bacteria). Bakteri-bakteri tersebut berperan terhadap perkembangan mikoriza 
dengan merangsang perkecambahan spora jamur serta meningkatkan derajat infeksi mikoriza pada akar 
tanaman. Perbanyakan spora mikoriza pada penelitian sebelumnya telah dilakukan namun masih dalam 
skala kecil. Tempat perbanyakan spora mikoriza skala kecil yaitu di gelas plastik dan diberi 2 
benih jagung tiap gelas plastik. Media tanam zeolit sebanyak 200 gram diletakkan dalam gelas 
plastik. Formula inokulan mikoriza Glomus spp. dengan MHB yang mempunyai jumlah spora Glomus spp. 
tertinggi dan viabilitas MHB tinggi adalah perlakuan
Glomus spp. dengan formula cair MHB 108, yaitu mampu meningkatkan jumlah spora sebanyak 4xkontrol 
(160 spora/g media). Oleh karena itu, penelitian ini
akan melakukan perbanyakan spora mikoriza dalam skala besar (scale up). Produksi spora mikoriza 
dalam skala besar ini dilakukan dengan mengatur jarak
tanam tanaman inang (jagung) per petak percobaan. Pengaruh jarak tanam dapat mempengaruhi   
pertumbuhan   akar   pada   tanaman   (Sialaban   dkk.,   2013).
Pertumbuhan akar pada tanaman nantinya dapat mempengaruhi kepadatan spora yang dihasilkan.  Oleh 
karena  itu,  pengaruh jarak tanam dapat  mempengaruhi
kepadatan spora mikoriza yang akan dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan di Green House Perumahan Istana Tidar, Kaliurang,
Jember, Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi Jurusan 
Biologi FMIPA Universitas Jember, dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Gigi 
Universitas Jember. Metode penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 
jumlah tempat scale up (perbanyakan) yaitu 9 bak. Perlakuan yang digunakan adalah 3 perlakuan 
dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan pertama dengan jarak tanam 10x10 cm (J1), jarak tanam 15x15 cm 
(J2), dan kontrol (13x13 cm) dengan menggunakan tempat dari gelas plastik (J3).
Penanaman  dilaksanakan  selama  3  bulan.  Tahapan  pada  penelitian  ini
adalah tahap persiapan, tahap aplikasi, dan tahap pengamatan. Parameter yang
diamati adalah pengamatan derajat infeksi (setelah 1 bulan penanaman), pengamatan kepadatan spora 
mikoriza (setelah 3 bulan penanaman), pengujian
kerapatan sel MHB (setelah 3 bulan penanaman), dan pengujian kontaminan bakteri E. coli dan S. 
typhi (setelah 3 bulan penanaman).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  jarak tanam inang  berpengaruh
sangat signifikan (p=0,002) terhadap derajat infeksi spora mikoriza. Pada perlakuan J1 (jarak tanam 
10x10 cm) memiliki derajat infeksi paling tinggi yaitu 94,4%, sedangkan perlakuan J2 (jarak tanam 
15x15 cm) yaitu 67,76% dan J3 (kontrol) yaitu 67,67%. Perlakuan jarak tanam inang berpengaruh 
secara signifikan (p=0,00) juga terhadap kepadatan spora mikoriza. Perlakuan J1, J2, dan J3 
memiliki rerata jumlah spora yaitu 43,89 spora/gram; 37,33 spora/gram; dan 26 spora/gram. 
Pengetahuan mengenai perbanyakan spora mikoriza dalam skala besar ini perlu diinformasikan kepada 
mahasiswa dan masyarakat. Oleh karena itu, buku nonteks merupakan media informasi yang cocok untuk 
menginformasikan hal tersebut. Buku tentang penelitian ini mendapatkan skor 39 dari ahli media dan 
skor 44 dari ahli materi. Hasil keputusan validator adalah buku nonteks layak digunakan sebagai 
sumber informasi karena semua item pada unsur yang dinilai sesuai, meskipun perlu adanya perbaikan 
pada produk ini.
Kesimpulan  dari  penelitian   ini  adalah   perlakuan   jarak   tanam   inang
berpengaruh secara signifikan terhadap produksi spora mikoriza Glomus spp. Jarak tanam 10x10cm (J1) 
merupakan jarak tanam tanaman inang terbaik yang dapat menghasilkan kepadatan spora mikoriza 
sebagai agen hayati sesuai dengan Permentan nomor 70 tahun 2011. Buku nonteks yang berisi tentang 
hasil penelitian pengaruh jarak tanam inang terhadap produksi skala besar spora mikoriza Glomus 
spp. layak digunakan sebagai media informasi dan buku bacaan bagi mahasiswa pertanian maupun 
masyarakat. | en_US |