Show simple item record

dc.contributor.advisorMUNANDAR, Denna Eriani
dc.contributor.advisorRESTANTO, Didik Pudji
dc.contributor.authorHAKIMIN
dc.date.accessioned2018-01-31T03:56:55Z
dc.date.available2018-01-31T03:56:55Z
dc.date.issued2018-01-31
dc.identifier.nimNIM991510101080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84143
dc.description.abstractKedelai merupakan tanaman pangan yang banyak kandungan protein, sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun bahan pakan ternak. Sedangkan produksi kedelai di Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat dan Taiwan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang belum tepat, waktu tanam yang belum tepat, ancaman kekeringan dan kebanjiran, serta semakin berkurangnya lahan potensial. Tanah vertisol yang memiliki ciri kandungan hat tinggi (>30%), mempunyai sifat mengembang dan mengerut. Sifat fisik tanah seperti ini akan menghambat pertumbuhan akar yang selanjutnya akan mempengaruhi proses pertumbuhan tajuk dan produksi tanaman. Dengan adanya penamhahan arang sekam diharapkan sifat fisik tanah dapat diperbaiki, sehingga pertumbuhan akar tanaman dapat optimal dan mendukung pertumbuhan tajuk serta produksi tanaman. Penggunaan pupuk majemuk yang bersifat slow release dapat memberikan solusi bagi permasalahan pupuk tunggal seperti Urea, KCL, dan SP-36. Permasalahan pupuk tunggal adalah pelepasan nutrisi yang berbeda-beda, seperti pupuk Urea dan KCL mudah melepaskan nutrisinya sehingga tanah pada awal pemupukan akan terjenuhi unsur N dan K, sedangkan pupuk SP-36 sulit melepskan nutrisi sehingga tanah pada awal pemupukan akan kekurungan unsur fosfor. Penetitian ini bertujuan mangetahui komposisi campuran yang paling baik pada media tanam (proporsi arang sekam dengan tanah vertisol) terhadap perakaran kedelai, mengetahui dosis pupuk (slow release yang baik terhadap pertumbuhan perakaran kedelai, dan mengetahui interaksi yang baik antara campuran arang sekam pada tanah vertisol dengan dosis pupuk slow rielease terhadap sistem perakaran kedelai. Penelitian ini menggunakan RAK faktorial dengan dua faktor yaitu faktor aplikasi pupuk slow release dan pemberian arang sekam. Aplikasi pupuk slow release yang diberikan adalah S1- 0.5 tablet/polibag, S2- 1 tablet/palibag, S3.— 1,5 tablet/polibag, dan S4- 2 tablet/polibag. Pemberian arang sekam pada tanah vertisol yaitu dengan proporsi B = 1:0(v/v), B1 1:0.5 (v/v.), B2: = 1:1 (v/v). dan B3= 1 1,5(v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang sekam pada tanah vertisol dengan proporsi 1.1 (B2) mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap panjang akar B11.26 cm), kerapatan akar (0,0323 cm/cm 31. volume akar (20,67 cm). dan jumlah binal akar 9 bintil jika dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. ApIikasi pupuk slow release dengan dosis I tablet/polibag (S2) mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap berat kering akar (3.73 g), panjang akar (344,79 cm), kerapatan akar (0,333 cm/cm3), dan volume akar (20,17 cm3) Perlakuan aplikasi dosis pupuk slow release dengan dosis 0,5 tableten_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries991510101080;
dc.subjectSISTEM PERAKARAN TANAMAN KEDELAIen_US
dc.subjectTANAH VERTISOLen_US
dc.subjectAPLIKASI PUPUK Slow releaseen_US
dc.subjectARANG SEKAMen_US
dc.titleIDENTIFIKASI SISTEM PERAKARAN TANAMAN KEDELAI Glycine max (Merril) PADA TANAH VERTISOL AKIBAT APLIKASI PUPUK Slow release DAN ARANG SEKAMen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record