dc.description.abstract | Perilaku merokok merupakan suatu perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi remaja. Faktor
perilaku merokok pada remaja yaitu kepuasan psikologis sebagai pengilang rasa stress, pengaruh
teman sebaya, dan adanya keinginan untuk mencoba hal yang baru. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh pelatihan manajemen diri terhadap perilaku merokok pada remaja di SMK
Negeri 2 Jember. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen. Besar sampel yang digunakan
adalah 15 responden pada kelompok kontrol dan 15 responden pada kelompok perlakuan. Hasil uji
t-test dependent menunjukkan adanya perbedaan rata-rata perilaku merokok remaja sebelum dan
setelah dilakukan pelatihan manajemen diri (kelompok yang diberikan pelatihan manajemen diri p
value = 0,000; CI = 95% dan kelompok yang tidak diberikan pelatihan manajemen diri p value =
0,012; CI = 95%). Hasil uji t-test independent menunjukkan adanya perbedaan rata-rata terhadap
variabel perilaku merokok pada kelompok yang diberikan pelatihan manajemen diri dan tidak
diberikan pelatihan manajemen diri (p value = 0,000; CI = 95%). Teknik manajemen diri terdiri dari
fase pemantauan diri, pemberian pujian, perjanjian diri, dan penguasaan terhadap rangsangan.
Pelatihan manajemen diri dapat menurunkan perilaku merokok remaja yaitu 6,5 batang dalam dua
minggu. Perawat sebagai salah satu dari tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan peran
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kerjasama dengan institusi pendidikan khususnya guru
konseling sekolah dalam memberikan program pendidikan bahaya merokok secara periodik hingga
remaja mampu untuk mengurangi dan atau berhenti merokok serta mencegah remaja lain agar tidak
memiliki perilaku merokok. | en_US |