dc.contributor.author | Ririanty, Mury | |
dc.date.accessioned | 2018-01-04T02:43:59Z | |
dc.date.available | 2018-01-04T02:43:59Z | |
dc.date.issued | 2018-01-04 | |
dc.identifier.isbn | 978-602-5617-00-3 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83856 | |
dc.description | PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEWIRAUSAHAAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT 2017 | en_US |
dc.description.abstract | Laporan International Labor Organisation (ILO) Tahun 2016 menyatakan
168 juta buruh anak di seluruh dunia dan sektor yang paling banyak
memperkerjakan anak berusia 5-17 tahun adalah pertanian (59 persen).Sektor
pertanian tembakau menjadi penyumbang kesakitan anak terbesar ketika menjadi
buruh akibat paparan daun tembakau hijau. Kurangnya informasi tentang bahaya
tembakau membuat banyak orang tua tidak menyadari risiko yang dihadapi anak
mereka ketika dilibatkan dalam bekerja. Perusahaan juga memiliki peran penting
dalam memutus mata rantai ini. Oleh karena itu Care Support Responsibility (CSR) perusahaan tembakau perlu diarahkan untuk permasalahan tersebut. Salah
satu perusahaan tembakau ingin merelaisasikan hal tersebut dengan bekerjasama
dengan civitas akademika. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu
melakukan gerakan menuju petani tanpa pekerja anak. Kegiatan ini difokuskan
pada wilayah yang memiliki buruh tani tembakau terbesar di Kabupaten Klaten
Provinsi Jawa Tengah yaitu di Kecamatan Wonosari. Kegiatan dilakukan pada
bulan September 2017 dengan melakukan sosialisasi kepada orang tua terkait
penghapusan pekerja anak dan kegiatan utamanya adalah memberikan edukasi
kesehatan kepada siwa siswi SD sejumlah 162 anak buruh tani yang dipusatkan di
SD Wonosari 2 pelaksanaan kegiatannya. Edukasi pada anak yang memiliki
berbagai karakter dan dilakukan dengan metode langsung menggunakan teknik
bermain bersama boneka tangan dengan memadukan gerak, tari dan audio visual.
Topik permainannya terkait bahaya GTS, PHBS, serta pentingnya bersekolah dan
bahaya pedofil di tempat kerja. Hasilnya seluruh anak hadir dalam kegiatan
tersebut dan aktif mengikuti. Sedangkan peningkatan pengetahuannya mencapai
rata-rata 80%. Kegiatan serupa harus lebih sering dilakukan agar Indonesia
semakin cepat terbebas dar buruh anak di berbagai sektor. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | pekerja anak | en_US |
dc.subject | buruh tani | en_US |
dc.subject | GTS | en_US |
dc.subject | promosi kesehatan | en_US |
dc.title | PROMOSI KESEHATAN ANAK TENTANG BAHAYA PENYAKIT GREEN TOBACCO SICKNESS PADA BURUH TANI ANAK SEBAGAI UPAYA TERWUJUDNYA PETANI TANPA PEKERJA ANAK DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH | en_US |
dc.type | Prosiding | en_US |