dc.description.abstract | Pada umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah
dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar karena dapat mematikan tanaman.
Penyakit ini sangat sulit dikendalikan baik secara kultur tehnik maupun dengan
petisida sintetik karena dapat membentuk struktur tahan klamidospora. Oleh
karena itu diperlukan alternatif pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan
yaitu dengan memanfaatkan agens hayati. Saat ini baru sebagian petani di wilayah
Jember terutama di kecamatan Wuluhan yang menyadari bahwa pemanfaatan
agens hayati merupakan salah satu strategi pengendalian penyakit yang potensial
dalam sistem pengendalian hama terpadu. Dalam prakteknya pemanfaatan agens
hayati potensial seperti PGPR untuk pengendalian penyakit dirasakan
perkembangannya lambat. Salah satu faktor penyebabnya adalah masih
terbatasnya agens hayati isolat lokal yang diproduksi secara massal. Sementara
PPAH (Ramli dan Karya Tani ) sebagai Mitra yang harusnya bertugas
memberikan pemahaman serta menyediakan agens hayati untuk mengendalikan
hama dan penyakit pada tanaman juga belum dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik. Berdasarkan hal tersebut diperlukan upaya pelatihan dan
pembinaan bagi pengurus dan anggota PPAH agar dapat menjalankan tugas dan
fungsinya, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia.
Hasil pengabdian Melalui kegiatan Pengabdian telah direspon oleh petani dengan
baik dengan tingkat kehadiran rata rata 20 orang. Adapun kegiatan yang telah
dilakukan berupa ceramah dan diskusi tentang arti penting pertanian organik, dan
pemanfaatan agens hayati, praktek produksi massal agen hayati PGPR pada media
cair dan padat dan demoplot. Berdasarkan evaluasi, para peserta sudah berhasil
dan mampu mengembangkan produksi tersebut secara mandiri dengan
memanfaatkan peralatan dan bahan yang tersedia sebagai biopestisida yang ramah
lingkungan. | en_US |