dc.description.abstract | Globalisasi dengan nilai-nilai modernisasi telah merubah tatanan perilaku dan nilai
suatu bangsa, mengerus dan mematikan nilai-nilai kearifan lokal suatu daerah (localy wisdom)
(Budiwibowo, 2013), terutama nilai dan pranata didalam keluarga dengan anak remaja. Siklus
tugas perkembangan keluarga pada keluarga dengan anak remaja merupakan periode kritis dan
membutuhkan perhatian menyeluruh dari keluarga sebagai satu kesatuan sistem. Saat ini
remaja lebih mengembangkan nilai baru yang memberikan kebebasan dan kepuasan, karena
nilai-nilai kearifan lokal dianggap terlalu mengikat, tradisional, dan ketinggalan zaman (Hilmi,
2013), sehingga mempengaruhi kualitas hidup remaja baik secara fisik, psikologis, sosial,
kultural dan spiritual dengan semakin lunturnya nilai budaya bangsa dan budaya kearifan lokal
keluarga. Hal ini berdampak pada permasalahan sosial seperti konflik dan perceraian keluarga,
dan berlanjut pada munculnya perilaku berisiko pada anak remaja, seperti kenakalan remaja,
penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual diluar nikah, IMS dan HIV/AIDs pada remaja. | en_US |