Show simple item record

dc.contributor.advisorToto’ Bara
dc.contributor.advisorDinawati Trapsilasiwi
dc.contributor.authorMahyastuti, Intan
dc.date.accessioned2017-12-21T04:23:22Z
dc.date.available2017-12-21T04:23:22Z
dc.date.issued2017-12-21
dc.identifier.nim110210101092
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83735
dc.description.abstractSaat ini target pembelajaran ilmiah di Indonesia adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai untuk eksis pada abad ke-21 yang memiliki salah satu ciri Pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin). Kemampuan berpikir analitis terdapat dalam pembelajaran K13 yakni proses mengasosiasi. Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang dipelajarinya. Kemampuan berpikir analitis adalah kemampuan untuk memisahkan materi ke dalam bagianbagiannya yang perlu, mencari hubungan antara bagian-bagiannya dan mengamati sistem bagian-bagiannya, mampu melihat komponen-komponennya. Pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori ditandai dengan penyampaian materi dari guru secara langsung, pembagian tugas dan latihan. Dengan penggunaan model pembelajaran ekspositori dalam suatu proses beajar mengajar di kelas membuat siswa selalu bergantung pada penjelasan guru sehingga guru harus kreatif membuat pembelajaran tetap aktif. Berbagai model pembelajaran diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika disekolah, salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL). Model Problem based learning atau yang disebut model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal dalam mengintegrasi pengetahuan baru. karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah pengajuan masalah, berfokus pada keterkaitan antardisiplin, penyelidikan autentik, menghasilkan produk dan memamerkanya, dan Kolaborasi. Hingga saat ini pembelajaran di Sekolah-sekolah masih mengintegrasikan model pembelajaran ekspositori pada kurikulum 2013. Proses belajar mengajar pada model pembelajaran ekspositori berfokus pada guru sedangkan pada proses belajar mengajar siswa pada model pembelajaran berbasis masalah adalah berfokus pada siswa, sehingga dilakukan penelitian perbandingan kemampuan berpikir analitis antara siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan limit fungsi aljabar di kelas X-MIPA semester genap SMAN 4 jember tahun ajaran 2015/2016. Penelitian tersebut diaplikasikan dalam suatu ekperimen proses belajar mengajar di suatu kelas. Hasil dari penelitian ini nantinya dibandingkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berpikir analitis siswa kelas X-MIPA SMA Negeri 4 Jember yang menerima pembelajaran matematika pokok bahasan limit fungsi aljabar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) antara kemampuan berpikir analitis siswa yang menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran ekspositori. Serta untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir analitis siswa kelas X-MIPA SMA Negeri 4 Jember yang menerima pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari kemampuan berpikir analitis siswa yang menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspository. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, angket, dan tes kemampuan berpikir analitis. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-MIPA SMA Negeri 4 Jember yang terdiri dari 6 kelas yaitu X-MIPA 1, X-MIPA 2, X-MIPA 3, X-MIPA 4,X-MIPA 5, dan X-MIPA 6. Untuk pengambilan sampel dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan analisis varian (Oneway ANOVA) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dengan menggunakan hasil Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika, maka diambil 2 kelas sebagai sampel atau objek penelitian dengan teknik cluster random sampling. Berdasarkan hasil tersebut didapat kelas X-MIPA 1 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan X-MIPA 2 sebagai kelas kontrol yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini Uji t (independent sample t-test) untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir analitis siswa serta berdasakan indikator kemampuan berpikir analitis untuk melihat kemampuan berpikir analitis yang lebih baik anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis pada kriteria pengambilan keputusan bahwa dari uji hipotesis nilai thitung sebesar 3.915 dengan df sebesar 70 dan nilai probabilitas sebesar 0.000, maka H0 ditolak dengan thitung yang diperoleh sebesar 3.915. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan dalam kemampuan berpikir analitis siswa kelas X-MIPA SMAN 4 Jember yang menerima pembelajaran matematika menggunakan Model Problem Based Learning dengan kelas yang menerima pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori pada tahun ajaran 2015/2016. Mengacu pada perbedaan kemampuan berpikir analitis berarti, kemampuan berpikir analitis siswa kelas X-MIPA SMA Negeri 4 Jember yang menerima pembelajaran menggunakan model model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari kemampuan berpikir analitis siswa yang menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspositoryterhadap kelas XMIPA SMA Negeri 4 Jember yang menerima pembelajaran menggunakan model model Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari kemampuan berpikir analitis siswa yang menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran Ekspositoryterhadap kelas XMIPA SMAN 4 Jember sub pokok limit fungsi aljabar tahun ajaran 2015/2016en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBerpikir Analitisen_US
dc.subjectLimit Fungsi Aljabaren_US
dc.subjectModel Pembelajaran Ekspositorien_US
dc.titlePERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS ANTARA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI ALJABAR DI KELAS XMIPA SEMESTER GENAP SMAN 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2015/2016en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record