Show simple item record

dc.contributor.advisorN. W. P., Antonius
dc.contributor.advisorNorcahyanti, Ika
dc.contributor.authorSantoso, Monica
dc.date.accessioned2017-11-29T08:16:37Z
dc.date.available2017-11-29T08:16:37Z
dc.date.issued2017-11-29
dc.identifier.nimNIM132210101090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83430
dc.description.abstractKesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan kuratif yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah pengobatan sendiri yang dikenal dengan istilah swamedikasi. Pengobatan sendiri tak lepas dari penggunaan obat tradisional. Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, penggunaan obat tradisional di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2013 sebesar 3,98% hingga tahun 2014 menjadi sebesar 4,06% dan penggunaan obat tradisional yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah jamu (Badan Pusat Statistik, 2015). Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience sampling. Kriteria inklusi pada penelitian meliputi seseorang yang bersedia menjadi responden (menandatangani lembar persetujuan mengikuti penelitian), responden merupakan masyarakat Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember yang berusia lebih dari sama dengan 15 tahun dapat membaca dan menulis serta berdomisili di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Kriteria eksklusi meliputi responden yang merupakan masyarakat yang berlatar belakang pendidikan kesehatan dan responden yang mengisi data tidak lengkap. Data pengalaman swamedikasi menggunakan jamu dibuat dalam bentuk persentase, sedangkan data pengetahuan swamedikasi menggunakan jamu dibuat dalam bentuk analisis. Untuk faktor usia dari responden terhadap pengetahuan swamedikasi menggunakan jamu, peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana. Sedangkan jenis kelamin dan kebiasaan keluarga responden terhadap pengetahuan dan pengalaman swamedikasi menggunakan jamu dianalisis menggunakan chi-square. Faktor lain seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan responden terhadap pengetahuan dan pengalaman swamedikasi menggunakan jamu dianalisis menggunakan one-way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase swamedikasi menggunakan jamu di masyarakat Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dalam dua minggu terakhir sebesar 91% dengan alasan swamedikasi paling banyak adalah cepat dan praktis (34,1%). Tiga keluhan/penyakit yang paling sering dijadikan alasan untuk melakukan swamedikasi menggunakan jamu dalam dua minggu terakhir berturutturut adalah menjaga kesehatan (54,9%), sakit kepala (39,6%), dan nyeri haid (20,9%). Tiga pilihan jamu yang paling banyak diminum oleh responden dalam dua minggu terakhir adalah jamu kunir asam (24,2%), jamu pahitan (23,1%), dan sinom (18,7%) dengan sumber perolehan jamu tertinggi yang digunakan dalam swamedikasi adalah depot jamu (37,4%)dan mini market/swalayan (37,4%)serta sumber informasi tentang jamu tertinggi berasal dari teman/keluarga (60,4%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara usia responden terhadap pengetahuan swamedikasi menggunakan jamu (p=0,493, r=0,069). Faktor lain seperti jenis kelamin (p=0,720) dan kebiasaan keluarga mengonsumsi jamu (p=0, 195) menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan swamedikasi menggunakkan jamu antar kelompok tersebut. Pengetahuan swamedikasi dengan jamu antar kelompok pendidikan terakhir (p<0,001), pekerjaan (p<0,001), dan pendapatan per bulan (p<0,001)menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132210101090;
dc.subjectSwamedikasien_US
dc.subjectJamuen_US
dc.titleSurvei Pengetahuan Dan Pengalaman Swamedikasi Menggunakan Jamu Pada Masyarakat Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun 2016en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record