Show simple item record

dc.contributor.advisorMurdyastuti, Anastasia
dc.contributor.advisorWasiati, Inti
dc.contributor.authorAnggraini, Mita Dian
dc.date.accessioned2017-11-29T08:05:29Z
dc.date.available2017-11-29T08:05:29Z
dc.date.issued2017-11-29
dc.identifier.nimNIM110910201020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83428
dc.description.abstractDalam era otonom seperti saat ini, pemerintah pusat memberikan ruang gerak pada pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan di wilayahnya. Tak terkecuali puskesmas yang merupakan bagian dari organisasi publik yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat pada bidang kesehatan. Puskesmas juga diharapkan mampu mengatasi permasalahan di wilayah kerjanya tanpa harus menunggu intruksi kebijakan dari pemerintah pusat. Untuk itu puskesmas berinovasi dan mengembangkan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah. Bentuk inovasi yang dilakukan puskesmas Sempu yaitu membuat program inovasi bernama SAKINA yang merupakan akronim dari Stop Angka Kematian Ibu dan Anak. Program inovasi tersebut dibentuk karena masalah di wiliyah kerja puskesmas Sempu yaitu tingginya angka kematian ibu dan bayi dikarenakan beberapa faktor. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode deskriptif. Dengan fokus penelitian mendeskripsikan inovasi pelayanan SAKINA dari segi inovasi produk/layanan, inovasi proses layanan, inovasi metode pelayanan, inovasi kebijakan dan inovasi sistem Serta apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan inovasi pelayanan tersebut. Lokasi penelitian di UPTD Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Waktu penelitian 20 April – 20 Juni 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik validitas dengan menggunakan ketekunan pengamatan, triangulasi, dan uraian rinci. Berdasarkan hasil penelitian, inovasi pelayanan SAKINA merupakan inovasi pelayanan yang efektif dan efisien di tengah-tengah permaslahan yang ada di wilayah kerja puskesmas Sempu dan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kelima tipologi yang dikemukakan Muluk yaitu inovasi produk, inovasi proses layanan, inovasi metode pelayanan, inovasi kebijakan, dan inovasi sistem. Inovasi produk puskesmas membuat program inovasi yang bernama SAKINA, pada inovasi proses pelayanan puskesmas mengedepankan prinsip pelayanan kemudahan akses. Pada metode pelayanan puskesmas menggunakan metode jemput bola. Inovasi kebijakan dengan diterbitkannya SK Camat Nomor:445/143/KEP/429.519/2014 tentang gerakan SAKINA dan susunan tim pelaksana, dan pada inovasi sistem puskesmas Sempu melibatkan aktor-aktor lain seperti Bidan desa/wilayah, dokter umum, ketua PKK Desa, dan kader Laskar SAKINA. Tugas dari tim pelaksana program inovasi pelayanan SAKINA adalah menemukan, mendata, mengawal, dan mendampingi ibu hamil sejak awal kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Sehingga dengan pendampingan yang secara ekslusif tersebut faktor penyebab kematian dapat diminimalisir dan angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan. Pada penelitian ini penulis memberikan beberapa saran untuk puskesmas, agar program inovasi pelayanan SAKINA semakin baik, diantara yaitu 1) koordinasi dengan PKK desa lebih ditingkatkan, hal tersebut untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperiksakan kehamilannya. 2) Melakukan pelatihan tambahan untuk bidan wilayah, dokter, dan laskar SAKINA tentang penanganan kesehatan pada ibu hamil dengan tujuan tim pelaksana semakin berkompeten di bidangnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110910201020;
dc.subjectInovasi Pelayananen_US
dc.subjectKematian Ibu dan Anaken_US
dc.titleInovasi Pelayanan Stop Angka Kematian Ibu Dan Anak (Sakina) Oleh Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record