dc.description.abstract | Tujuan utama yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan kinerja salah satu BUMDesa yang ada di Kabupaten
Banyuwangi berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. BUMDesa yang
menjadi fokus pada penelitian ini yaitu BUMDesa Al-Madina di Desa Temurejo
Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi yang merupakan salah satu
BUMDesa yang bergerak di bidang simpan pinjam, peternakan, dan holtikultura
(sewa buah jeruk dan tanam buah naga). Kinerja dalam penelitian ini
memfokuskan pada kinerja organisasi publik dan pengukuran kinerja
menggunakan metode balanced scorecard yang memiliki empat perspektif.
BUMDesa Al-Madina merupakan salah satu dari 47 BUMDesa yang ada
di Kabupaten Banyuwangi. BUMDesa Al-Madina di Kecamatan Bangorejo
merupakan salah satu dari dua BUMDesa tertua yaitu berdiri sejak tahun 2008 dan
berada pada kategori BUMDesa yang berkembang dengan baik. BUMDesa AlMadina
juga merupakan BUMDesa yang pernah menerima bantuan sebesar 40
juta yang merupakan bantuan dalam kategori kelas menengah (ada yang 65 juta
ada yang 20 juta) tapi sudah berkembang dengan baik. Namun, BUMDesa AlMadina
mempunyai beberapa permasalahan dalam mempertahankan kinerjanya.
Pertama, dari data pertumbuhan pendapatan tahun 2012-2015, BUMDesa AlMadina
masih belum mampu mempertahankan tren peningkatan. Kedua,
lemahnya kemampuan BUMDesa Al-Madina Desa Temurejo dalam memperoleh
laba bersih atau sisa hasil usaha. Ketiga, lemahnya kemampuan BUMDesa AlMadina
Desa Temurejo dalam mempertahankan pelanggan atau anggotanya dan
ketidakmampuan BUMDesa Al-Madina merebut pelanggan atau anggota baru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif keuangan
(financial perspective) BUMDesa pada posisi tidak baik, yaitu total skor pada
perspektif ini sebesar 4 yang diperoleh dari 4 indikator. Keempat indikator yang
digunakan menunjukkan hasil, yaitu Return On Investment (ROI) mendapatkan
skor 1, Return On Equity (ROE) mendapatkan skor 1, Net Profit Margin (NPM)
mendapatkan skor 1, dan Growth Rate In Sales (GRIS) mendapatkan skor 1.
Perspektif pelanggan (customer perspective) merupakan perspektif kedua
yang digunakan dalam penelitian ini. Pada perspektif pelanggan digunakan dua
indikator penelitian, yaitu retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan. Indikator
perspektif pelanggan memperoleh jumlah skor 2 dari kedua indikator, yaitu retensi
pelanggan mendapatkan skor 1 dan akuisisi pelanggan mendapatkan skor 1. Ini
juga menunjukkan kinerja yang tidak baik.
Perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective)
merupakan perspektif ketiga yang digunakan dalam penelitian ini. Indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja BUMDesa Al-Madina Desa Temurejo adalah
manufacturing cycle effectiveness (MCE) dan proses operasi pelayanan. MCE
memperoleh skor 5 dan proses operasi pelayanan memperoleh skor 5.
Perspektif terakhir penelitian ini adalah perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth perspective) yang terdiri atas tiga indikator.
Total skor perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 15. Ketiga indikator,
yaitu produktivitas pegawai, pelatihan pegawai, dan perputaran pegawai masingmasing
memperoleh
skor
maksimal
yaitu
5.
Berdasarkan penghitungan kinerja keempat perspektif balanced scorecard
menunjukkan hasil yang kurang baik. Pengukuran kinerja BUMDesa Al-Madina
Desa Temurejo memperoleh nilai akhir total sebesar 44,01%. Berdasarkan pada
tabel penilaian kesehatan BUMDesa Al-Madina Desa Temurejo, maka BUMDesa
Al-Madina Desa Temurejo berada pada kondisi Kurang Sehat dengan kategori
BB. | en_US |