dc.description.abstract | Batik sebagai bagian dari hasil seni budaya muncul dengan berbagai
macam ragam hias dan motif sesuai dengan kondisi geografis, sifat tata
penghidupan, kepercayaan, adat istiadat, dan keadaan alam flora-fauna daerah
masing-masing. Salah satu wilayah produsen batik yang masih berkembang yaitu
kabupaten Bondowoso. Kerajinan batik di Kabupaten Bondowoso tersebar
didaerah-daerah Bondowoso, di berbagai wilayah tersebut terdapat usaha rumahan
(home industry). Berdasarkan kondisi geogarafis dan keadaan alam flora-faunanya
membuat batik Bondowoso memiliki ciri khusus terhadap motifnya. Batik
Bondowoso memiliki motif khusus yaitu daun singkong. Kondisi ini disesuikan
dengan keadaan alamnya yang sebagian besar petani didaerah Bondowoso sendiri
menanam singkong dan tembakau sebagai tanaman utamanya. Singkong sendiri
sangat identik dengan kota Bondowoso, karena sejak dulu Bondowoso sudah
dikenal sebagai kota tape. Dari motif inilah yang kemudian membuat batik
Bondowoso menjadi sangat mudah dikenali dan dibedakan dengan daerah lainnya. Batik Sumbersari merupakan industri batik yang pertama kali ada di
Bondowoso. Awalnya batik Sumbersari hanya dipandang sebelah mata oleh
masyarakat sekitar. Tetapi dengan berjalannya waktu batik yang dipelopori oleh
Lilik Suwondo yang kemudian di lanjutkan oleh Yuke Yuliantaries ini mampu
membuktikan bahwa batik yang mereka gagas layak untuk di terima di pasaran.
Hal ini terbukti dengan minat masyarakat Bondowoso yang tertarik untuk membeli batik tersebut. Usaha batik ini pun mengalami perkembangan yang
signifikan setiap tahunnya. Hal inilah kemudian yang mendorong dan
menggerakan industri batik yang lain mulai muncul di Bondowoso. Dengan
harapan dapat meraih kesuksesan seperti batik Sumbersari. | en_US |