FAKTOR INDIVIDU, KADAR PB DALAM DARAH DAN DAYA SEKSUALITAS PADA SATUAN POLISI LALU LINTAS KABUPATEN JEMBER (Studi di Wilayah Kerja Satuan Polisi Lalu Lintas Kecamatan Sumbersari, Kaliwates dan Patrang)
Abstract
Logam Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Logam Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Percepatan pertumbuhan sektor transportasi, kepadatan arus lalu lintas, serta tingginya volume kendaraan bisa menyebabkan tingginya tingkat polusi udara. Polisi lalu lintas adalah polisi yang bertugas guna memelihara keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Paparan Pb yang terlalu lama dapat mengakibatkan daya seksualitas menurun. Kadar Pb dalam darah dipengaruhi oleh umur, lama kerja, masa kerja, kebiasaan merokok, status gizi, dan penggunaan APD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu (umur, lama kerja, masa kerja, kebiasaan merokok, status gizi, dan penggunaan APD) dan kadar Pb dalam darah dengan daya seksualitas pada Satuan Polisi Lalu Lintas Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah Satuan Polisi Lalu Lintas Kabupaten Jember yang berjumlah 32 orang yang tersebar di 5 pos jaga paling padat dan ramai di Kabupaten Jember yaitu di pos jaga Alun-Alun Jember, pos jaga Simpang Lima Gladak Kembar, pos jaga Perempatan Pasar Tanjung, pos jaga Pertigaan RSUD Dr.Soebandi dan pos jaga Letjen Panjaitan. Metode pengumpulan data untuk faktor individu (umur, lama kerja, masa kerja, kebiasaan merokok, status gizi, daya seksualitas) diperoleh melaui hasil wawancara menggunakan kuesioner sedangkan untuk penggunaan APD diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi. Data untuk kadar Pb dalam darah diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis univariat untuk menggambarkan variabel umur, lama kerja, masa kerja,kebiasaan merokok, status gizi, kadar Pb dalam darah dan penurunan daya seksual pada Satuan Polisi Lalu Lintas Kabupaten Jember. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Pearson, Rank Spearmen, dan Mann Whitney dengan α sebesar 0,05 untuk mengetahui Hubungan umur, lama kerja, masa kerja,kebiasaan merokok status gizi dengan daya seksual, hubungan APD dengan daya seksual, hubungan kadar Pb dengan daya seksual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur rata-rata polisi lalu lintas Kabupaten Jember adalah 35,66 tahun, rata-rata lama kerja 3,28 jam, rata-rata masa kerja 11,38 tahun, rata-rata mengkonsumsi rokok setiap hari 9,66 batang/ hari, status gizi dengan IMT gemuk sebanyak 24 responden (75%), dan yang menggunakan masker N95 yakni sebesar 6 responden (18,8%). Hasil pengukuran kadar Pb dalam darah polisi lalu lintas memiliki nilai rata-rata yang masih dapat ditorerir yakni sebesar 54,64 μg/dl. Daya seksualitas polisi lalu lintas Kabupaten Jember yakni paling banyak berada di kategori disfungsi ringan-sedang dengan 12 responden (37,6%).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu yaitu lama kerja (p = 0,000), masa kerja (p = 0,007), kebiasaan merokok (p = 0,001) dengan daya seksualitas. Umur (p = 0,146), status gizi (p = 0,119), dan APD (p = 0,923) tidak mempunyai hubungan yang signifikanterhadap daya seksualitas. Kadar Pb (p = 0,000) di dalam darah polisi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan daya seksualitas. Penelitian ini menyarankan Kantor Polres Jember harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap kadar Pb dalam darah bagi polisi yang memiliki masa kerja ≥ 5 tahun, penertiban pemakaian APD yang berupa masker N95, dan adanya penyuluhan terkait bahaya merokok terhadap peningkatan kadar Pb.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]