dc.description.abstract | Prevalensi Obesitas pada anak terus meningkat secara nyata di seluruh
dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan prevalensi obesitas
akan mencapai 9,1% atau sekitar 60 juta anak di dunia akan mengalami obesitas
pada tahun 2020. Peningkatan prevalensi obesitas anak terjadi di Indonesia selama
tiga dekade terakhir yaitu sebesar 12,2% pada tahun 2007 menjadi 14,0% pada
tahun 2010. Jawa Timur merupakan provinsi dengan obesitas anak tertinggi di
Indonesia yaitu sebesar 18,8%, yaitu 10,8% diantaranya masuk dalam kategori
gemuk dan 8,8% masuk dalam kategori sangat gemuk atau obesitas (Riskesdas,
2013).
Obesitas merupakan masalah yang perlu diperhatikan karena berkaitan
dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit. Anak yang
mengalami obesitas 75% akan menderita obesitas pada masa dewasa dan beresiko
terkena penyakit diabetes mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan
kanker (WHO, 2000:38). Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten yang
terdata memiliki prevalensi obesitas anak yang terus meningkat selama 6 tahun
terakhir. Meningkatnya angka obesitas pada anak secara progresif meningkatkan
angka penyakit degeneratif di Kabupaten Lumajang. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya data peningkatan mortalitas individu diatas usia 30 tahun akibat
penyakit tidak menular (PTM) pada tahun 2015 antara lain akibat hipertensi
(44,3%), diabetes mellitus (DM) (14,6%), asthma (13,7%), dan penyakit gagal
jantung (2,1%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan obesitas pada anak
balita usia 12-59 bulan di Kelurahan Rogotrunan Kabupaten Lumajang. Studi ini
dilakukan pada 3 September 2016 sampai 22 Oktober 2016. Jenis penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah
keluarga yang memiliki anak balita usia 12-59 bulan di Kelurahan Rogotrunan
Kabupaten Lumajang. Sampel minimal yang dapat mewakili dalam penelitian ini
adalah 82 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple
random sampling dan pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dan
pengukuran antropometri. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi logistik pada derajat kemaknaan 95% (α = 0,05)
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik terdapat 3 variabel yang
berpengaruh secara signifikan terhadap obesitas yaitu tingkat konsumsi energi,
tingkat konsumsi lemak, dan persepsi ibu. Sedangkan variabel tingkat konsumsi
lemak dinilai merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap obesitas anak
balita dengan Exp(B) sebesar 6,345 dengan tingkat signifikansi 0,046 < 0,05.
Dapat diartikan bahwa tingkat konsumsi lemak memiliki faktor resiko penyebab
obesitas 6,345 kali lebih banyak dibandingkan variabel tingkat konsumsi energi
dan persepsi ibu. | en_US |