• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    MENGGUNAKAN MODEL CROPSYST UNTUK PREDIKSI HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS BISI 16 SELAMA PERIODE TAHUN 2003 – 2007 STUDI KASUS DESA KERTONEGORO KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi Theo_01.pdf (182.4Kb)
    Date
    2013-12-12
    Author
    THEOBROMA HABIBI SUBAGIO
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Jagung merupakan tanaman semusim. Pertumbuhan tanaman jagung mulai dari awal tanam sampai panen diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap tanah, baik jenis tanah lempung berpasir maupun tanah lempung dengan pH tanah 6 - 8. Temperatur untuk pertumbuhan optimal jagung antara 24-30 °C dengan kebutuhan air sekitar 45-60 cm. Ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk buatan yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhan akar, kerapatan tanaman serta untuk melindungi dari rumput liar dan serangan hama. Selain itu varietas juga merupakan faktor penting yang menentukan potensi hasil. Produktivitas jagung ditentukan oleh hasil interaksi antara varietas dengan faktor lingkungan. Faktor lingkungan mencakup iklim, jenis tanah, hama dan penyakit, gulma dan pengelolaan oleh manusia. Penggunaan varietas hibrida memiliki potensi hasil yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan jagung yang non hibrida atau bersari bebas. Hal ini disebabkan karena varietas jagung hibrida lebih memiliki daya adaptasi yang luas, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang beragam, toleransi yang tinggi terhadap hama dan penyakit, responsif terhadap pemupukan dan tingkat keseragaman yang tinggi. Pemupukan yang belum didasarkan atas hasil uji tanah akan dapat memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap sifat tanah dan lingkungan secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya suatu model yang dapat dijadikan acuan untuk pemupukan. Banyak model yang membantu dalam pengelolaan tanaman yang dapat merepresentasikan hasil dari tanaman tunggal sampai bermacam-macam kondisi manajemennya dan salah satu model tersebut adalah CROPSYST Penelitian dilakukan dengan menggunakan peta hasil interpolasi 30 sifat fisika dan kimia tanah di lokasi penelitian desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Data yang digunakan adalah hasil wawancara dengan petani mengenai praktek pertanian, referensi pemupukan, data iklim, dan sifat fisika dan kimia daerah penelitian. Dalam penggunaan model CROPSYST yang pertama kali dilakukan adalah kalibrasi, yaitu dengan mengubah parameter pada tanaman maliputi Phenology (Degree-day emergence, Degree-day begin flowering, Degree-day peca LAI, Degree-day begin grain filling, Degree-day physiological maturity, Base temperatur, Cutoof temperatur), Morphology (Maximum root depth, Maximum LAI, Specific leaf area, Leaf duration, Leaf duration sensitivity to stress, Extinction coefficient for solar radiation, ET crop coefficient at fully canopy), dan Growth (Temperatur below which growth rate is redice, Thermal time to cease temperature limitation, Maximum water uptake rate, Critical leaf water potential, Wilting leaf water potential, Above ground biomass-transpiration coefficient, Light to above ground biomass conversion). Untuk melakukan simulasi pada model CROPSYST berdasarkan pemupukan (pupuk Nitrogen) yang dilakukan oleh petani, rekomendasi pemupukan, tanpa pemupukan, dan pada petak omisi. Proses validasi yaitu membandingkan hasil simulasi model CROPSYST dengan hasil sebenarnya dilapang yang menghasilkan bahwa semakin tinggi penambahan pupuk Nitrogen, maka produksi tanaman jagung akan semakin tinggi, baik itu pada hasil petani maupun pada petak omisi. Hubungan antara hasil petani dengan hasil simulasi model CROPSYST ditunjukkan dengan uji Efficienci Index (EF) dengan nilai 0,97. Hal ini berarti bahwa model CROPSYST baik digunakan untuk mensimulasi pada lokasi penelitian. Dari hasil perhitungan RMSE diperoleh hasil sebesar 117. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan kesalahan hasil prediksi dari hasil simulasi dengan hasil sesungguhnya ádalah 117 kg/ha.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8321
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4419]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository