Show simple item record

dc.contributor.advisorSukatman
dc.contributor.advisorSri Widayati, Endang
dc.contributor.authorDesy Selviana Putri, Murnita
dc.date.accessioned2017-11-07T08:27:04Z
dc.date.available2017-11-07T08:27:04Z
dc.date.issued2017-11-07
dc.identifier.nimNIM 130210402034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83144
dc.description.abstractBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai mitos kerajaan Bantarangin yang menyangkut, wujud mitos kerajaan Bantarangin, Pandangan masyarakat tentang mitos kerajaan Bantarangin, nilai-nilai yang terkandung dalam mitos kerajaan Bantarangin, fungsi mitos kerajaan Bantarangin, serta pemanfaatannya sebagai alternatif pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA/MA dapat disimpulkan sebagai berikut. Mitos Kerajaan Bantarangin merupakan salah satu bentuk kebudayaan daerah Ponorogo yang digolongkan dalam kajian folklor. Mitos Kerajaan Bantarangin termasuk dalam folklor kategori sebagian lisan. Mitos Kerajaan Bantarangin menyimpan cerita asal-usul Reog Ponorogo sehingga masyarakat setempat tidak memisahkan antara Kerajaan Bantarangin dengan Reog Ponorogo. Adanya temuan batu-bata serta dokumen-dokumen tentang adanya Kerajaan Bantarangin merupakan bentuk folklor sebagian lisan, maka di dalam penelitian ini dibahas mengenai wujud mitos Kerajaan Bantarangin serta pandangan masyarakat mengenai mitos Kerajaan Bantarangin. Selanjutnya, dibahas pula mengenai fungsi dan nilai yang terkandung dalam mitos Kerajaan Bantarangin bagi kehidupan masyarakat. Rancangan dan jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-entografi realis. Lokasi utama penelitian ini dilakukan di Desa Kauman, Kecamatan Sumoroto, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, merupakan tempat yang dipercaya masyarakat Ponorogo tentang keberadaan Kerajaan Bantarangin. Sasaran penelitian ini difokuskan pada mitos Kerajaan Bantarangin dalam masyarakat Ponorogo. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita kesenian Reog Ponorogo, informan Ponorogo, dan peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan Kerajaan Bantarangin. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, dan terjemahan. Instrumen penelitian mitos Kerajaan Bantarangin menggunakan alat bantu perekam suara, kamera, alat tulis, dan pemandu wawancara. Prosedur penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pralapang, pekerjaan lapang, dan penyelesaian.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMITOS KERAJAAN BANTARANGINen_US
dc.titleMITOS KERAJAAN BANTARANGIN DALAM TRADISI LISAN MASYARAKAT PONOROGOen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record