Show simple item record

dc.contributor.authorBanun Kusumawardani
dc.contributor.authorDesi Sandra Sari
dc.date.accessioned2013-12-12T01:52:50Z
dc.date.available2013-12-12T01:52:50Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8306
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractBeberapa kejadian tertentu di dalam kehidupan termasuk bencana banjir bandang yang mengenai penduduk desa kemiri, Panti Jember dapat mengakibatkan sebagai aklivator atau stimulus untuk timbulnya respon stres. Respon stres dapat mengubah status kesehatan seseorang. Keberadaan stressor yang terjadi secara terus menerus tidak hanya akan mengganggu kesehatan tetapi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Rendahnya sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan rongga mulut, salah satunya kesehatan periodontal. Penyakit periodontal merupakan penyakit yang sangat meluas dalam kehidupan manusia. Penyakit gigi dan mulut menyerang 90% masyarakat Indonesia dan sekitar 86%- nya menderita penyakit periodontal. Meningkatnya penyakit periodontal telah dilaporkan pada kondisi-kondisi yang tidak nyaman termasuk stress, kebisingan dan gangguan psikis. Ditemukan bukti kuat bahwa stress emosi merupakan faktor predisposisi terjadinya penyakit periodontal. Banyak peneliti yang menyatakan bahwa faktor stress dan psikososial pada kehidupan memberikan dampak terhadap kesehatan. Jenis penelitian observasional klinis dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah pengungsi pasca banjir bandang yang menempati tenda-tenda di desa Kemiri, Panti, Jember. Jumlah sampel yang diambil minimal sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel secara accidental sampling . Tingkat stress diukur dengan skala anxiety dan depresi dari dr. William K. Zung. . Faktor psikososial diketahui dengan tehnik wawancara pada para pengungsi. Keparahan penyakit periodontal yang diukur dengan Periodontal Index (PI). Hasil penelitian menggunakan uji statistik Krusknl-Wallis antara Arxiety dan depresi dengan Periodontal Index (PI) dan didapat P: 0,000 (< 0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara tingkat anxiety dan depresi dengan keparahan penyakit periodontal. faktor psikososial yang memiliki tingkat signifikansi P<0,05 adalah pekerjaan dengan tingkat kebersihan mulut dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi dengan PI dan OHI-S. Keadaan ini diperparah dengan tingkat kebersihan mulut yang kurang baik dimana hasil statistik menunjukkan P= 0,000(<0,05) artinya ada hubungan yang bermakna tingkat kebersihan rongga mulut dengan keparahan penyakit periodontal. Respon fisiologis terhadap stres menunjukkan pengaruh terhadap sistem imun melalui sistem endokrin dan neural dalam tiga jalur yang berbeda. Jalur pertama stres yang mampu menekan sistem saraf pusat (SSP) pada aksis hipotalamo-pituitary-adrenal QJPA) untuk mensekresi corticatropic releasing hormone (CR}D. Kemudian CRH merangsang kelenjar hipofase untuk sekesi adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang kemudian merangsang kortek adrenalis memproduksi hormon kortisol Meningkatnya kadar kortisol dalam darah selanjutnya akan meningkatkan reaksi tekanan dalam tubuh baik secara fisik maupun psikologis. Stres yang timbul menyebabkan barbagai gangguan terutama sistem ketahanan firbuh termasuk ketahanan mukosa rongga mulut sehingga terjadi gangguan respon imunen_US
dc.description.sponsorshipPENELITIANDIPA_2006en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI '06en_US
dc.subjectKontrasepsi pil kombinasien_US
dc.subjectHiperplasi Gingivaen_US
dc.subjectEstrogen dan Progesteronen_US
dc.titleDAMPAK STRESS DAN PSIKOSOSIAL TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT PERIODONTAL PADA PENGUNGSI PASCA BANJIR BANDANG DI DESA KEMIRI, PANTI, JEMBERen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record