dc.description.abstract | Dari 100 pasien DBD yang dirawat inap di RS Perkebunan Jember Klinik,
rata-rata mengalami perbaikan kondisi klinis dalam waktu 3 hari, dengan
pasien dalam kelompok usia produktif (15 – 59 tahun) sebanyak 53 orang
atau 12,8% lebih banyak dari pasien dalam kelompok usia muda (0 – 14
tahun) dan pasien yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 58 orang atau
38,1% lebih banyak dari pasien yang berjenis kelamin perempuan. Rata-rata
kadar hemoglobin dan hematokrit pasien DBD pada saat awal masuk rawat
inap masing-masing berturut-turut 13,55 gr/dL dan 41,02 %, sementara saat
dilakukan rekam medis terakhir rata-rata hemoglobin dan hematokritnya
masing-masing adalah 12,94 gr/dL dan 39,28 %. Pada saat awal masuk rawat
inap terdapat 17 pasien yang jumlah trombositnya di normal (150.000 –
400.000/mm3), sementara saat rekam medis terakhir terdapat 36 pasien yang
jumlah trombositnya di normal. Jadi, ada peningkatan 111,8 % jumlah pasien
dengan kadar trombosit normal, yang artinya pada saat rekam medis terakhir
terjadi perbaikan kondisi klinis pasien DBD.
2. Variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap laju perbaikan
kondisi klinis pasien DBD adalah usia dan trombosit, sementara variabel
jenis kelamin, hemoglobin dan hematokrit pengaruhnya tidak signifikan.
3. Berdasarkan nilai hazard ratio yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa dari
100 pasien DBD yang dirawat inap di RS Perkebunan Jember Klinik
menunjukkan bahwa pasien yang usianya lebih tua atau pasien yang jumlah
trombosit normal lebih cepat untuk mengalami perbaikan kondisi klinis
dibandingkan dengan pasien yang usianya lebih muda atau pasien yang jumlah
trombositnya di bawah normal. | en_US |