Show simple item record

dc.contributor.advisorHobri
dc.contributor.advisorSuharto
dc.contributor.authorYuliyanti, Resdiana Putri
dc.date.accessioned2017-10-30T07:24:29Z
dc.date.available2017-10-30T07:24:29Z
dc.date.issued2017-10-30
dc.identifier.nim130210101031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82886
dc.description.abstractPemecahan masalah merupakan suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk mencapai suatu tujuan yang tidak serta merta segera dapat dicapai. Setiap individu memiliki cara menyerap informasi berbeda dalam memahami suatu permasalahan yang disebut dengan gaya belajar. Gaya belajar dibagi menjadi tiga macam menurut modalitas, yaitu modalitas visual, auditorial, dan kinestetik (V-A-K). Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah aitmatika sosial ditinjau dari tahapan Polya ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, kinestetik. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Jember. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket, tes, dan wawancara. Data yang dianalisis adalah hasil angket, proses dan hasil jawaban subjek saat tes, serta hasil wawancara setiap subjek. Berdasarkan hasil analisis data validasi angket gaya belajar, soal tes, dan pedoman wawancara, di dapat rerata (Va) untuk angket gaya belajar adalah 4,25926, rerata (Va) untuk soal tes adalah 4,29167, dan rerata (Va) untuk pedoman wawancara adalah 4,08333, sehingga intrumen angket, soal tes, dan pedoman wawancara masuk dalam katagori valid. Berdasarkan hasil analisis tes dan wawancara, terdapat perbedaan kemampuan dan cara menyelesaikan antara siswa yang cenderung bergaya belajar visual, auditorial, maupun kinestetik dalam menyelesaikan permasalahan tipe visual, auditorial, maupun kinestetik. Untuk tahap memahami masalah pada soal tipe visual, auditorial, dan kinestetik, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, maupun kinestetik sama-sama masih belum mampu melaksanakan tahap tersebut karena belum mampu menggunakan simbol saat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya. Untuk tahap membuat rencana pada soal tipe visual, hanya siswa visual yang mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa auditorial dan kinestetik cenderung mampu karena tidak mampu menuliskan rencana penyelesaian secara benar dan runtut. Pada soal tipe auditorial, siswa visual, auditorial, maupun kinestetik sama-sama cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut. Pada soal tipe kinestetik, hanya siswa visual yang cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa auditorial dan kinestetik belum mampu karena tidak mampu menghubungkan apa yang diketahui dan ditanya . Untuk tahap melaksanakan rencana pada soal tipe visual, hanya siswa visual yang mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa auditorial dan kinestetik belum mampu karena tidak bisa mencari panjang sisi-sisi pada gambar. Pada soal tipe auditorial, siswa visual, auditorial, maupun kinestetik sama-sama cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut. Pada soal tipe kinestetik, hanya siswa visual yang cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa auditorial dan kinestetik belum mampu karena tidak bisa menentukan ukuran kertas. Untuk tahap memeriksa kembali pada soal tipe visual, siswa visual, auditorial, maupun kinestetik sama-sama cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut. Pada soal tipe auditorial, hanya siswa auditorial yang mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa visual dan kinestetik belum mampu karena tidak mampu menuliskan proses memeriksa kembali dengan benar. Pada soal tipe kinestetik, hanya siswa kinestetik yang cenderung mampu melaksanakan tahap tersebut, sedangkan siswa visual dan auditorial belum mampu karena belum mampu menuliskan proses memeriksa kembali dengan benar. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah berdasarkan tahapan Polya siswa visual lebih menonjol untuk soal tipe visual, siswa auditorial lebih menonjol untuk soal tipe auditorial dibandingkan dua tipe soal lainnya, sedangkan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan tahapan Polya siswa kinestetik untuk tiga tipe soal tersebut masih kurang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPEMECAHAN MASALAH ARITMATIKA SOSIALen_US
dc.subjectTAHAPAN POLYAen_US
dc.subjectGAYA BELAJARen_US
dc.subjectV-A-K (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK)en_US
dc.titlePROFIL PEMECAHAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII A SMPN 2 JEMBER BERDASARKAN TAHAPAN POLYA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR V-A-K (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record