dc.description.abstract | Tembakau rajang samporis merupakan nama lain dari tembakau maesan.
Tembakau ini salah satu jenis tembakau yang banyak dibudidayakan di Desa
Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember yang termasuk dari tembakau Voor
Oogst dan proses pengolahan hasil panennya dengan cara dirajang kemudian
dijemur hingga kering. Pendapatan petani tembakau samporis yang hanya bisa
menguntungkan dalam jumlah yang sedikit karena skala usahataninya dalam skala
kecil. Selain itu tingginya biaya produksi membuat petani harus mampu
berinovasi untuk meminimalkan biaya usahatani tembakau samporis. Untuk itu
perlu adanya pengembangan potensi internal maupun eksternal dalam
pengembangan agribisnis tembakau samporis sehingga potensi-potensi yang ada
dalam usahatani tembakau samporis tersebut dapat terus dikembangkan.
Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui pendapatan petani tembakau rajang
samporis, (2) mengetahui tingkat efisiensi biaya usahatani tembakau rajang
samporis, dan (3) mengetahui strategi pengembangan usahatani tembakau
samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analitik. Analisis data yang
digunakan yaitu analisis pendapatan dan analisis efisiensi biaya sementara untuk
strategi pengembangan usahatani tembakau samporis menggunakan analisis
SWOT. Hasil hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) rata-rata
pendapatan petani tembakau samporis di desa Jelbuk adalah menguntungkan. (2)
Efisien biaya pada usahatani tembakau samporis di desa Jelbuk dapat dikatakan
efisien. dan (3) Analisis SWOT yang menunjukkan bahwa usahatani tembakau
samporis memiliki peluang pasar yang prospektif dan memiliki kompetensi untuk
terus dikerjakan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) pendapatan yang diperoleh oleh
petani tembakau samporis di desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
pada musim tahun 2016 yaitu sebesar Rp 2.089.242/ha/musim yang artinya bahwa
usahatani tembakau samporis yang dilakukan oleh para petani di Desa Jelbuk
adalah menguntungkan. (2) Efisiensi biaya pada usahatani tembakau samporis di
desa Jelbuk yaitu sebesar 1,44. Usahatani tersebut dapat dikatakan efisien karena
nilai R/C Ratio yang memiliki nilai lebih dari 1. Artinya setiap pengeluaran biaya
produksi usahatani tembakau samporis sebesar Rp 1, maka akan memperoleh
penerimaan sebesar Rp 1,44, dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 0,44. (3)
Analisis SWOT yang menunjukkan bahwa usahatani tembakau samporis di Desa
Jelbuk berada pada posisi White Area (Bidang Kuat-Berpeluang). Oleh karena itu
usahatani ini memiliki peluang pasar yang prospektif dan memiliki kompetensi
untuk terus dikerjakan. | en_US |