dc.description.abstract | Pada tahun 2014 Vietnam dan China mengalami peningkatan ketegangan
hubungan setelah terjadinya normalisasi hubungan di tahun 1991. Peningkatan
ketegangan hubungan terjadi karena sikap China yang melakukan reklamasi pulau
dan melakukan eksplorasi Sumber Daya Alam di wilayah yang masih menjadi
sengketa antara China dan Vietnam. Akibat dari tindakan China tersebut,
masyarakat Vietnam melakukan aksi pembakaran perusahaan – perusahaan yang
berasal dari China sehingga memicu kemarahan China. Pada November 2015
Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan ke Vietnam dan menawarkan
inisiatif kerjasama tersebut ditengah hubungan kedua negara yang belum kembali
normal. Selanjutnya, pada kesempatan kunjungan dari presiden Xi ke Vietnam,
pemerintah Vietnam yang diwakili oleh perdana menteri Nguyen Phu Throng
menandatangani kesepakatan dokumen pembangunan rel kereta api yang
menandai bergabungnya Vietnam ke dalam inisiatif SREB dan MSR.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan Vietnam untuk
memutuskan bergabung dalam inisiatif SREB dan MSR. Dalam penelitian ini
digunakan metode penelitian literatur research yang bersifat deskriptif kualitatif
dengan logika berpikir deduktif. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder
yang berasal dari buku-buku, jurnal, media cetak maupun online. Data-data
tersebut dianalisis lalu kemudian dideskripsikan atau diinterpretasikan untuk
memperoleh gambaran secara utuh permasalahan yang diteliti ini.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa keputusan Vietnam bergabung
dalam inisiatif SREB dan MSR dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal
dan eksternal. Faktor internal meliputi kebutuhan investasi asing langsung di
Vietnam, Kondisi geografis Vietnam yang berdekatan dengan China, Inisiatif
SREB dan MSR sejalan dengan inisiatif yang dibuat oleh Vietnam yakni two
corridors, one economic circle Vietnam. Faktor Eksternal meliputi aksi dari Pemerintah China yang Telah Mempromosikan dan Mengajak Negara-negara
Lain Bergabung dalam Inisiatif. Beberapa negara di kawasan Asia, Eropa, dan
Afrika telah menyatakan bergabung dalam inisiatif, kerjasama Greater Mekong
Subregion (GMS) yang Telah Dilakukan Sebelumnya dengan China. Keputusan
yang diambil oleh pembuat keputusan di Vietnam adalah keputusan yang paling
menguntungkan bagi kepentingan Vietnam. | en_US |