Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumah, Maulana Surya
dc.contributor.authorMutammimah, Siti Munafiah
dc.date.accessioned2017-10-24T06:16:26Z
dc.date.available2017-10-24T06:16:26Z
dc.date.issued2017-10-24
dc.identifier.nimNIM130910302001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82570
dc.description.abstractPertanian merupakan aspek utama dalam penunjangan bahan pangan yang ada. Tetapi dalam hal penunjangan peningkatan bahan pangan seperti padi tidak serta merta petani melakukannya dengan mandiri. Ada perantara yang membuah petani menjadi sukses dan mengurangi kendala pertanian. Hal tersebut adalah kelompok tani yang mampu memberikan sumbangsi dalam mitra kerja pertanian dengan anggotanya. Munculnya kelompok tani seperti Karya Tani 2, Pangudi Luhur 2, dan Pangudi Luhur 3 tidak langsung melainkan masih mempunyai sejarag terbentuknya. Terbentuknya kelompok tani adalah dikarenakan ada faktor utama yaitu kendala alam,sosial,dan ekonomi petani. Dengan adanya kendala dan rasa ingin memperbaiki maka dibentulah kelompok tani. Guna mengurangi kendala tersebut, dan pula agar anggotanya menjadi sejahtera maka kelompok tani bekerjasama dengan pihak eksternal. Pihak eksternal tersebut adalah Saprodi, Pemerintah, KUD, dan Kios Resmi. Bertujuan untuk menjadikan kelompok tani yang berkelanjutan dan mampu mempertahankan anggota untuk terus mengalami perbaikan dalam hal pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk; mendeskripsikan dan menganalisis mengenai kerjasama kemitraan keberlanjutan pertanian dengan pihak eksternal sebagai upaya penguatan kelompok petani di Desa Semboro Kabupaten Jember. Penelitian ini lebih berfokus pada teori strukturasi yaitu terkait dengan dualitas struktur yang menjadi dasar akan timbulnya sebuah agen, kekuasaan, refleksivitas, dan tindakan sosial. yang nantinya akan membentuak sebuah rasionalitas tindakan yang akan dilakukan oleh agen. Strukturasi merupakan kondisi yang menentukan akan adanya kesinambungan (Giddens,1984:31). Hal ini pula dimaksudkan kesinambungan adalah proses yang mengalami keberlanjutan. Dimana sebuah keberlanjutan dibutuhkan agen yang mampu memberikan perubahaan, yang semua aktivitasnya akan dipertimbangkan (Giddens,2011:466). Sehingga sebuah kekuasaan sepenuhnya bukan terletak pada pemimpin atasan melainkan kekuasaan sepenuhnya adalah bagi mereka yang bawahan dari atasannya sebagai penggerak kelompok dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya (Giddens,1984:20). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan tentang kerjasama kemitraan keberlanjutan pertanian dengan pihak eksternal sebagai upaya penguatan kelompok petani di Desa Semboro Kabupaten Jember. Informan dalam penelitian ini adalah ketua kelompok tani, anggota kelompok tani, PPL, perwakilan Dinas Pertanian, pamong tani, ketua KUD, Kabagsaprodi, perwakilan BRIA dan penebas/tengkulak. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan metode keabsahan data dengan cara triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama kemitraan keberlanjutan pertanian dengan pihak eksternal sebagai upaya penguatan kelompok petani di Desa Semboro Kabupaten Jember dilakukan dengan cara strategi penguatan kelompok tani yang berkaitan dengan saprodi, pengelolaan kelompok dan pasar, yang disampaikan sebagai berikut: Dalam hal ini upaya yang dilakukan kelompok tani dengan slogan menurut Kabagsaprodi (Kepala Bagian Sarana Produksi Padi) di Desa Semboro yaitu dari petani,oleh petani dan untuk petani menjadi acuan terpenting. Peran kelompok tani dalam menunjang keberhasilan petani sudah dirasakan. Dengan adanya perubahaan petani dalam sistem pertanian yang sudah membaik dan kendala yang semakin lama semakin berkurang, kemudian juga dengan adanya kas kelompok petani menjadi mudah dalam hal simpan-pinjam kelompok. Kerugian yang didapat jika tidak mengikuti kelompok tani adalah akan kesusahaan dalam hal sarana pertanian seperti dilarang untuk membeli bahan-bahan dikios resmi kecuali obat-obatan,tidak mendapatkan bantuan/program dan kurangnya pengetahuan. Hal ini kelompok tani yang ada di Desa Semboro khususnya Karya Tani 2, Pangudi Luhur 2, dan Pangudi Luhur 3 melakukan upaya yang berfokus pada strategi penguatan kelompok yang diantaranya adalah pertama saprodi sebagai sarana pertanian untuk memudahkan petani dalam mendapatkan bahan pertanian, kedua pengelolaan kelompok tani dengan membangun kerjasama dengan Dinas Pertanian,UPTD VII Tanggul, PPL,dan BRIA. Dengan tujuan petani dimudahkan dalam hal bantuan dan program, pendampingan, sosialisasi, dan pelatiham. Dan ketiga adalah dalam segi pasar yang membangun kerjasama dengan KUD dan penebas/tengkulak. Bekerjasama dengan pihak eksternal petani menjadi lebih memiliki kewenangan dalam menyuarkan kebutuhannya. Keuntungan yang didapat yaitu dengan mudahnya melakukan segala hal pertanian. Pengawasan yang dilakukan dengan instansi menjadi keuntungan sendiri bagi petani. Berjalannya pertanian tidak serta merta terus berjalan baik dikarenakan pertanian yang ada di Desa Semboro ketika pasca panen masih mengandalkan penebas/tengkulak. Padahal Semboro sudah dijadikan penghasil padi terbanyak dan terbaik di Kabupaten Jember hingga terpilih mewakili Jawa Timur untuk dilakukan pendampingan oleh BRIA. Yang pada intinya masih memiliki nilai pasar yang resmi untuk pertanian padi yang ada di Semboro.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130910302001;
dc.subjectKemitraanen_US
dc.subjectKelompok Petanien_US
dc.titleKerjasama Kemitraan Keberlanjutan Pertanian Dengan Pihak Eksternal Sebagai Upaya Penguatan Kelompok Petani Di Desa Semboro Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record