dc.description.abstract | Pembelajaran fisika erat kaitannya dengan kejadian-kejadian alam dan
penerapan atau aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tidak hanya
tentang aspek kognitif saja, namun aspek keterampilan aplikasi konsep dalam bentuk
memanfaatkan teknologi disekitar sangatlah penting untuk dikembangkan, hal ini
mengharuskan siswa aktif dalam proses pembelajarannya. Namun pembelajaran yang
sering digunakan guru masih menggunakan metode ceramah sehingga peran aktif
siswa sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang
membuat siswa mampu mengaplikasikan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari,
dan membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajarannya. Salah satu model
pembelajaran yang cocok dengan hal tersebut adalah model pembelajaran sains
teknologi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pengaruh model
pembelajaran sains teknologi masyarakat terhadap keterampilan proses sains siswa.
(2) mengkaji pengaruh model pembelajaran sains teknologi masyarakat terhadap hasil
belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pengaruh yang
diharapkan dari penelitian ini adalah keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas
X SMAN Pakusari yang terdiri dari tujuh kelas yaitu kelas X-MIPA 1 – X-MIPA 5.
Dokumentasi yang digunakan untuk uji homogenitas adalah ulangan harian materi
fisika momentum, impuls, dan tumbukan semester genap tahun pelajaran 2016-2017.
Sampel yang homogen, kemudian dilakukan uji cluster random sampling terhadap
tujuh kelas untuk diambil dua kelas sebagai sampel peneitian. Sampel penelitian
adalah kelas X-MIPA 1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 36 dan kelas XMIPA
2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 36. Dalam penelitian ini, materi
pelajaran yang digunakan adalah getaran harmonis sederhana dengan pokok bahasan
periode, frekuensi, simpangan, kecepatan, percepatan, dan energi pada getaran
harmonis sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data melalui uji Mann-whitney test menyatakan
bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen lebih baik dari
pada kelas kontrol. Hal ini juga dibuktikan skor keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan rata-rata keterampilan proses
sains kelas eksperimen sebesar 87,17 dan rata-rata keterampilan proses sains kelas
kontrol sebesar 79,47. Sedangkan hasil uji Independen Sample t-test menyatakan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas
kontrol. Hal ini juga dibuktikan dengan skor hasil belajar afektif kelas eksperimen
memiliki rata-rata 90,25 dan kelas kontrol memiiki rata-rata 83,17. Hasil belajar
kognitif melalui post-test siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata 73,61 dan ratarata
hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 65,79.
Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan yaitu: (1) model
pembelajaran sains teknologi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap
keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran fisika di SMAN Pakusari. (2)
model pembelajaran sains teknologi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMAN Pakusari . | en_US |