dc.description.abstract | Suatu pembelajaran tidak akan terlepas dari sumber belajar. Sumber belajar
sangat berperan penting dalam pembelajaran karena sumber belajar itu sendiri
memberikan pengalaman belajar kepada setiap individu. Salah satunya adalah
pembelajaran Ilmu Pengetetahuan Alam (IPA) di SMP. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru SMP Negeri 2 Srono, menunjukkan bahwa bahan ajar
yang digunakan belum berorientasi kepada siswa untuk membangun kemampuan
dan keterampilan berpikir. Salah satu keterampilan berpikir yang perlu
dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir kritis.
Penggunaan bahan ajar yang belum mengoptimalkan keikutsertaan siswa dalam
pembelajaran merupakan salah satu penyebab kurang memaksimalkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam upaya menyediakan bahan ajar yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran IPA maka
perlu adanya pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan yaitu
bahan ajar berbasis discovery learning. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk
mengetahui validitas bahan ajar berbasis discovery learning, efektifitas bahan ajar
berbasis discovery learning, dan kepraktisan bahan ajar berbasis discovery
learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dirancang untuk
memperoleh produk. Produk yang dimaksud berupa modul IPA berbasis discovery
learning dengan subjek penelitiannya siswa kelas VII H SMP Negeri 2 Srono
dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan yaitu (Define, Design,
Develop dan Dessiminate). Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2016/2017. Sumber data dari penelitian ini berupa hasil validasi bahan ajar,
hasil pretest dan posttest, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
setelah menggunakan modul IPA berbasis discovery learning.
Berdasarkan hasil validasi dari beberapa ahli menggunakan modul IPA
berbasis discovery learning dikategorikan valid dengan nilai validasi sebesar 4,0
sehingga bahan ajar ini layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran setelah
melalui proses revisi. Untuk data efektivitas yaitu data perkembangan kemampuan
berpikir kritis siswa. Perkembangaan kemampuan berpikir kritis siswa dari hasil
analisis dengan uji N-gain mendapatkan nilai N-gain sebesar 0,7248 termasuk
dalam kriteria tinggi. Sehingga bahan ajar IPA berbasis discovery learning sangat
efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selanjutnya
kepraktisan, kepraktisan dilihat dari lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Untuk lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran didapatkan
keseluruhan aspek keterlaksanaan sebesar 82,95%. Keterlaksanaan pembelajaran
menggunakan modul IPA berbasis discovery learning terlaksana dengan sangat
baik dan dalam kriteria sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa
1) Modul IPA berbasis discovery learning termasuk dalam kategori valid dan
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, 2) Efektifitas modul IPA berbasis
discovery learning sangat baik karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, 3) Kepraktisan diukur dengan keterlaksanaan pembelajaran. Keterlaksanaan
pembelajaran dapat terlaksana dengan sangat baik | en_US |