Peresepsi Klien terhadap Pelayanan Sosial di Unit Pelaksanaan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Persepsi Klien Terhadap
Pelayanan Sosial. Selain itu, lanjut usia yang tinggal merupakan lanjut usia yang terlantar atau
mereka yang tidak mempunyai sanak keluarga atau bahkan mereka yang tidak sanggup untuk mengurus dan
merawat mereka yang sudah lanjut usia. Oleh sebab itu, lanjut usia yang tinggal mereka mengikuti
setiap program kegiatan yang diikuti agar lanjut usia tidak mudah tergantung dengan orang lain dan
tidak sakit-sakitan.
Untuk membantu lanjut usia agar lebih berguna dan tidak menimbulkan permasalahan sosial maka UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Banyuwangi mempunyai bentuk pelayanan yang dapat membantu lanjut usia.
Bentuk pelayanan yang dimaksud adalah (1) Pemenuhan Kebutuhan Fisik, (2) Pemenuhan Kebutuhan
Mental, (3) Pemenuhan Kebutuhan Sosial, dan (4) Keterampilan di waktu senggang.
Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Banyuwangi dengan menggunakan 7 informan pokok dan
2 informan tambahan. Para informan adalah lanjut usia yang menerima manfaat adanya program
pelayanan sosial lanjut usia dan pegawai panti yang ditetapkan oleh purposive. Sumber data
dilapangan diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah ada. Metode
penelitian penulis yang dilakukan adalah kualitatif dan menggunakan metode deskriptif yaitu
menggambarkan secara keseluruhan apa yang diperoleh di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi klien terhadap program pelayanan bidang fisik bahwa
lanjut usia mengharapkan adanya kegiatan seperti olahraga secara teratur dan pelayanan kesehatan
yang baik karena lanjut usia dapat menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
seiring
terjadinya penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Disamping itu, adanya kegiatan
keterampilan dapat menambah waktu luang lanjut usia agar tidak selalu berpangku tangan semuanya
enak dilayani, melainkan lanjut usia dapat meningkatkan potensi yang sudah ada didalam dirinya.
Pada persepsi klien terhadap program pelayanan bidang rohani lanjut usia tentu memerlukan
kebeutuhan rohani yang baik. Oleh sebab itu, lanjut usia mengharapkan adanya kegiatan kerohanian
agar yang semula baik tetap baik dan tidak menimbulkan masalah bagi lanjut usia itu sendiri. Selain
itu persepsi klien terhadap program pelayanan bidang sosial lanjut usia masih cukup sulit untuk
menjaga kebersihan badan dan lingkungan sehingga menganggu lanjut usia yang lainnya. Seperti yang
diketahui bahwa lanjut usia mereka mudah tersinggung, sulit beradaptasi, tidak termotivasi menjadi
lebih baik.