dc.description.abstract | Keterampilan proses merupakan bagian penting dari pembelajaran IPA
khususnya biologi. Biologi sebagai salah satu bagian dari sains yang mencakup
permasalahan tentang makhluk hidup seringkali melibatkan proses dan sikap
ilmiah untuk memperoleh produk ilmiah dalam setiap pembelajarannya.
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang diperlukan untuk
memproduksi dan menggunakan informasi ilmiah, melakukan penelitian ilmiah,
serta memecahkan masalah. Salah satu hal yang menandai pentingnya
keterampilan proses dalam pembelajaran adalah siswa akan lebih mudah
memahami konsep yang rumit jika disertai dengan contoh-contoh yang konkret
dan wajar. Maka dari itu, pemberian pengalaman langsung yang disertai
keterampilan proses dapat mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep
yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk
mengembangkan keterampilan proses siswa adalah menggunakan model
pembelajaran Reciprocal Teaching dalam pembelajaran biologi di kelas yang
digabungkan dengan metode pembelajaran eksperimen. melalui prinsip belajar
mandiri yang dimiliki Reciprocal Teaching yang disertai dengan pemberian
pengalaman belajar secara langsung oleh metode eksperimen maka
memaksimalkan pengembangan keterampilan proses siswa dan hasil belajar siswa
di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran Reciprocal Teaching dengan metode eksperimen terhadap
keterampilan proses dan hasil belajar biologi siswa. penelitian dilaksanakan di
MAN 2 Jember pada kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) dan XI IPA 2 (Kelas
kontrol) tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian menggunakan teknik kuasi eksperimen. teknik pengumpulan
data yang dilakukan yaitu metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.
Keterampilan proses siswa dianalisis menggunakan uji statistik t-test. Hasil
belajar kognitif siswa dianalisis menggunakan uji anakova serta diukur
efektivitasnya menggunakan uji Normalized gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata keterampilan proses dan hasil
belajar biologi siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Reciprocal Teaching dengan metode eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yang
berupa metode diskusi, ceramah, dan penugasan. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran Reciprocal Teaching yang digunakan dalam penelitian memiliki
prinsip belajar mandiri dengan sintaks pembelajaran yang khas yaitu question
generating, predicting, clarifying, dan summarizing (Palincsar, 2002). Melalui
sintaks pembelajaran tersebut, siswa memiliki peluang untuk mengoptimalkan
kemampuannya dalam menyerap informasi, memotivasi diri untuk berperan aktif
selama proses pembelajaran, serta melatih kemampuan dalam memahami materi
secara mandiri sekaligus menjelaskan materi tersebut kepada pihak lain (Zulfa,
2011). Sedangkan metode ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini
memberikan siswa kesempatan untuk melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2006). dengan
pengalaman belajar langsung siswa selama pembelajaran, maka akan dapat
mengembangkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Reciprocal Teaching dengan metode eksperimen efektif
meningkatkan keterampilan proses siswa dibandingkan pembelajaran
konvensional. Rerata keterampilan proses siswa kelas eksperimen sebesar 74,18
dan kelas kontrol sebesar 69,03. Model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan
metode eksperimen juga efektif meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
dibandingkan kelas kontrol. Rerata nilai pre-test siswa kelas eksperimen sebesar
27,03 dan kelas kontrol sebesar 21,40. Rerata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 50,47 dan kelas kontrol 34,43. Rerata selisih nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 23,44 dibandingkan dengan kelas
kontrol yaitu sebesar 12,26. Berdasarkan uji efektivitas dengan Normalized gain
diperoleh kelas eksperimen memiliki rerata gain sebesar 0,32% yang
dikategorikan sebagai nilai gain sedang dan rerata gain pada kelas kontrol adalah
sebesar 0,15% yang dikategorikan sebagai nilai gain rendah. | en_US |