Show simple item record

dc.contributor.advisorWitcahyo, Eri
dc.contributor.advisorUtami, Sri
dc.contributor.authorAnggraeni, Destriana
dc.date.accessioned2017-10-20T01:35:34Z
dc.date.available2017-10-20T01:35:34Z
dc.date.issued2017-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82363
dc.description.abstractSalah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) penduduknya. Meningkatnya UHH sebagai bentuk dari meningkatnya pelayanan kesehatan di Indonesia membuat jumlah lansia semakin banyak. Bertambahnya jumlah lansia ini bisa berefek positif tetapi bisa juga berefek negatif bila lansia tersebut dalam keadaan sakit (Depkes RI, 2013). Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap lansia adalah terlaksananya pelayanan pada lansia melalui kelompok Posyandu Lansia. Posyandu Lansia hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengikuti kegiatan Posyandu semakin berkurang. Target kunjungan Posyandu Lansia yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2015 adalah sebesar 60%. Pada 50 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jember, Puskesmas yang memiliki jumlah kunjungan paling rendah adalah Puskesmas Sukorambi dengan jumlah kunjungan sebanyak 607 orang atau hanya sebesar 8,2% saja dari target kunjungan yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Sukorambi masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebutuhan (need) lansia yaitu penilaian individu/perceived need (meliputi kerentanan penyakit/perceived susceptibility, keseriusan penyakit/perceived seriousness, ancaman dari penyakit/perceived threaths, manfaat dan hambatan yang dirasakan/perceived benefits and barriers, keputusan memilih tindakan/cues to action) dan penilaian klinik/evaluated need dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Sukorambi Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini berlokasi di 5 desa di Kecamatan Sukorambi yaitu Desa Sukorambi, Desa Dukuh Mencek, Desa Jubung, Desa Karang Pring dan Desa Klungkung. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 96 responden dimana pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan α = 5%. Hasil penelitian dari 96 responden menunjukkan bahwa sesuai dengan hasil uji menggunakan analisis Chi Square terlihat bahwa X2 = 26,434 p-value = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara kerentanan terhadap penyakit dengan pemanfaatan Posyandu Lansia, X2 = 31,312 p-value = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara keseriusan penyakit dengan pemanfaatan Posyandu Lansia, X2 = 24,401 p-value = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara ancaman dari penyakit dengan pemanfaatan Posyandu Lansia, X2 = 56,903 p-value = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara manfaat dan hambatan yang dirasakan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia, X2 = 70,513 pvalue = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara keputusan memilih tindakan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia, X2 = 50,170 p-value = 0,000 > α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga kesimpulannya ada hubungan antara penilaian klinik dengan pemanfaatan Posyandu Lansia. Kesimpulan keseluruhan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara penilaian individu (meliputi kerentanan terhadap penyakit/perceived susceptibility, keseriusan penyakit/perceived seriousness, ancaman dari penyakit/perceived threaths, manfaat dan hambatan yang dirasakan/perceived benefits and barriers, keputusan memilih tindakan/cues to action) dengan pemanfaatan Posyandu Lansia dan ada hubungan antara penilaian klinik/evaluated need dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Sukorambi. Saran yang dapat diberikan kepada petugas Puskesmas adalah agar lebih mempromosikan lagi pelayanan Posyandu di wilayahnya dan mengadakan pembinaan yang berkesinambungan. Saran bagi Posyandu dan kader adalah agar menciptakan kegiatan yang menarik keinginan lansia untuk memanfaatkan Posyandu Lansia.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectNEEDen_US
dc.subjectLANSIAen_US
dc.subjectPOSYANDUen_US
dc.titleHUBUNGAN KEBUTUHAN (NEED) LANSIA DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAMBI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record