Show simple item record

dc.contributor.advisorSunardi
dc.contributor.advisorKurniati, : Dian
dc.contributor.authorOctaerdiyani, Debby
dc.date.accessioned2017-10-20T01:25:27Z
dc.date.available2017-10-20T01:25:27Z
dc.date.issued2017-10-20
dc.identifier.nimNIM 130210101096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82357
dc.description.abstractTujuan pendidikan nasional berdasarkan UUSPN No. 20 tahun 2003 ialah sekolah adalah pusat pembudayaan pendidikan dan pendidikan yang dilaksanakan adalah proses mengembangkan kemampuan nilai dan sikap yang relevan dengan tujuan pembangunan Negara kebangsaan Indonesia. Penerapan kurikulum seharusnya mampu untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional secara bertahap tetapi dalam kenyataannya seringkali menemui banyak permasalahan dan tantangan, sehingga yang terjadi tidak sesuai harapan. Hal ini menegaskan bahwa kurikulum bersifat dinamis dan harus selalu diperbarui, agar mampu mengikuti perkembangan dan tantangan jaman. Hal tersebut sesuai dengan visi misi Partnership for 21th century learning (P21) yang menyatakan bahwa perubahan didunia pendidikan harus terus dilakukan sehingga semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang mereka butuhkan untuk berkembang di dunia (P21.org, 2016). Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assessment), survei internasional tentang prestasi matematika dan sains siswa SMP, memperlihatkan bahwa skor yang diraih peserta didik Indonesia masih di bawah skor rata-rata internasional. Dari kedua hasil studi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perilaku siswa yang terukur mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan maka dari itu pengembangan indikator yang baik akan mengukur kompetensi dasar dan standar kompetensi yang dikehendaki oleh kurikukulum di sekolah. Terdapat salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika yang dilakukan oleh P21 yang dapat dijadikan acuan oleh pemerintah dalam mengembangkan indikator, yaitu critical thinking, communication, collaboration, dan creativity atau disebut 4C’s (P21.org, 2016). Belajar matematika sangatlah penting dalam aspek kehidupan, karena banyak permasalahan dan kegiatan dalam kehidupan yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika. Oleh karena itu indikator 4C’s perlu dikembangkan di Indonesia terutama dalam pelajaran matematika.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENGEMBANGAN INDIKATOR 4C’sen_US
dc.titlePENGEMBANGAN INDIKATOR 4C’s YANG SELARAS DENGAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 2en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record