dc.description.abstract | Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan,
serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi,
kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu hasil
belajar matematika. Hasil belajar matematika berpengaruh terhadap kecerdasan
emosional siswa. Hal ini terlihat dari emosi siswa yang beragam dalam
menyelesaikan soal matematika. Jika hasil belajar matematika yang diperoleh siswa
memuaskan maka siswa akan bahagia dan bangga, namun jika hasil belajar
matematika tidak memuaskan maka ekspresi siswa akan cemberut, marah dan sedih
(Goleman, 2002:512). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yaitu ada tidaknya pengaruh hasil belajar matematika
terhadap kecerdasan emosional siswa kelas IX SMP Negeri 13 Jember.
Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Sebelum
melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan persiapan dengan membuat istrumen
penelitian berupa soal tes, dan angket yang selanjutnya dilakukan validasi kepada dua
validator. Hasil validasi soal tes dan angket masing-masing diperoleh nilai sebesar
2,68 dan termasuk kategori valid dengan beberapa saran revisi dari validator.
Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2017 di SMP Negeri 13
Jember dengan memberikan soal tes materi luas permukaan dan volume bangun
ruang sisi datar dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan angket kecerdasan
emosional kepada siswa yang menjadi sampel sejumlah 59 siswa. Dari hasil analisis data didapat kesimpulan bahwa ada pengaruh hasil belajar
matematika terhadap kecerdasan emosional siswa kelas IX SMP Negeri 13 Jember.
Besar pengaruh hasil belajar matematika terhadap kecerdasan emosional adalah 9%.
Artinya hasil belajar matematika memberi pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan
emosional siswa, tetapi positif, hal ini dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi
yang bernilai positif (+). Jika siswa memperoleh hasil belajar yang baik, maka
kecerdasan emosional siswa juga baik. Sebaliknya, jika siswa memperoleh hasil
belajar yang rendah, maka kecerdasan emosional siswa tersebut cenderung labil
(marah, sedih). | en_US |