Show simple item record

dc.contributor.advisorHani, Evita Soliha
dc.contributor.advisorSudarko
dc.contributor.authorMusta’inah, Ainul
dc.date.accessioned2017-10-19T03:06:10Z
dc.date.available2017-10-19T03:06:10Z
dc.date.issued2017-10-19
dc.identifier.nimNIM 101510601101
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82273
dc.description.abstractSayuran adalah salah satu produk hortikultura yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Komoditi ini memiliki risiko yang cukup besar yang menyebabkan ketergantungan antara pasar dengan konsumen dan produsen. Salah satu jenis sayurannya adalah tomat. Budidaya tomat dihadapkan pada risiko yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti serangan hama penyakit, kondisi cuaca yang tidak menentu, harga jual tomat yang rendah dan biaya produksi yang tinggi sehingga terjadinya fluktuasi produktivitas setiap periodenya. Oleh karena itu, petani tomat diharapkan dapat meminimalisir risiko tersebut agar dapat memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peluang risiko yang dihadapi petani, perilaku petani terhadap risiko serta strategi petani dalam menghadapi risiko berusahatani tomat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Metode pengambilan contoh menggunakan metode Multistage Random Sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) analisis koefisien variasi, (2) analisis regresi kuadratik, dan (3) analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan teori Malton. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Ada peluang risiko kerugian dalam berusahatani tomat di Kecamatan Ledokombo sebesar 0,78 dengan pendapatan terendah yang mungkin diterima petani tomat sebesar Rp -1.736.162,-, (2) Sebagian besar 84,4% atau 27 petani berperilaku tidak berani mengambil risiko (risk averter), sebanyak 6,3 % atau 2 petani berperilaku netral terhadap risiko dan berperilaku berani mengambil risiko (risk lover) sebanyak 9,4% atau 3 petani dan (3) Strategi manajemen risiko yang dilakukan oleh sebagian besar petani dalam menghadapi risiko terdapat tiga strategi yaitu strategi manajemen risiko ex-ante, interactive dan ex-post. Strategi manajemen risiko ex-anteen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectUSAHATANI TOMATen_US
dc.titleANALISIS RISIKO PADA USAHATANI TOMAT DI KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record