Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar
dc.contributor.advisorSupranoto
dc.contributor.authorMuslim, Ahmadi Imam
dc.date.accessioned2017-10-18T01:44:51Z
dc.date.available2017-10-18T01:44:51Z
dc.date.issued2017-10-18
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82165
dc.description.abstractKebutuhan keamanan (safety need) bagi masyarakat merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi setiap saat. Terjadinya gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) harus dapat dikendalikan dengan cepat dan tepat. Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 2002, Kepolisian memiliki fungsi, salah satunya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), sehingga pelayanan Kepolisian harus ditingkatkan agar dapat tercipta kondisi lingkungan yang aman dan kondusif. Selama ini ketika terjadi gangguan Kamtibmas, masyarakat harus datang langsung ke Kantor Polisi, pos polisi, ataupun Polisi patroli. Selain itu juga dapat melalui sambungan telepon. Namun pelayanan pelaporan adanya gangguan kamtibmas tersebut masih memiliki kekurangan, yang menghambat masyarakat dalam melaporkan adanya gangguan kamtibmas. Padahal gangguan kamtibmas harus segara ditangani agar tercipta kondisi lingkungan yang kondusif. Beberapa hal di atas menjadikan tantangan bagi kepolisian untuk terus melakukan perbaikan pelayanan. Di era modern saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk memediasi pelaksanaan pelayanan publik yang dikenal dengan konsep e-service. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Didasari dengan semangat “Promoter” (professional, modern, dan terpercaya), Polres Jember berhasil mengolaborasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan budaya lokal (kentongan), yaitu layanan berbasis android “We Are Ready (WAR) Polres Jember/ Kentongan Online” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran inovasi pelayanan pelaporan gangguan Kamtibmas Polres Jember. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif. Fokus penelitian ini adalah menggambarkan inovasi pelayanan gangguan kamtibmas melalui Kentongan Online Polres Jember dilihat dari segi inovasi proses, dan metode pelayanan. Lokasi penelitian adalah di Polres Jember. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman. Derajat kepercayaan (validitas) menggunakan ketekunan pengamatan, pengecekan sejawat, dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa terdapat inovasi pelayanan gangguan kamtibmas Polres Jember melalui Kentongan Online Polres Jember merupakan pelayanan yang efisien. Hal ini dapat dilihat dari inovasi proses dan inovasi metode pelayanan. Adanya perubahan pada proses pelayanan yang lebih sederhana dapat memudahkan masyarakat dalam melaporkan gangguan Kamtibmas, karena masyarakat tidak perlu pindah dari lokasi kejadian, sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga. Selain itu Kentongan Online juga dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dan petugas dalam memberikan pelayanan. Kemudahan akses pelayanan tersebut, didukung adanya inovasi metode pelayanan yang merubah metode komunikasi manual ke metode komunikasi berbasis teknologi, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat. Adanya kemudahan akses pada layanan disebabkan layanan Kentongan Online memiliki jangkauan yang luas. Tetapi dalam pelaksanaannya berjalan tidak maksimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi baik pendukung maupun penghambat. Adapun faktor pendukungnya, yaitu; disepakatinya penerapan e-service di lingkungan Polri, kontinyuitas penerapan, kemampuan SDM, ketersediaan insfrastruktur IT, aplikasi mudah di operasikan. Sedangkan faktor penghambatnya ada dari internal dan eksternal. Faktor penghambat dari internal, yaitu; sosialisasi kurang maksimal, belum ada kerjasama dengan intansi lain terkait pelayanan emergency, operator tidak disiplin, belum ada tenaga ahli terkait programing aplikasi, insfrastruktur IT tidak dimanfaatkan secara maksimal, dan sistem belum dibangun secara menyeluruh. Faktor penghambat dari internal, yaitu; kurangnya partisipasi masyarakat; tidak semua masyarakat menggunakan android, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang IT.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTeknologi Informasi dan Komunikasien_US
dc.subjectKentongan Onlineen_US
dc.titleINOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PELAYANAN LAPORAN GANGGUAN KAMTIBMAS MELALUI “KENTONGAN ONLINE” POLRES JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record