dc.description.abstract | Tanaman Kedelai, produktivitasnya baru mencapai 13 Ku/Ha, sedangkan potensi
hasilnya antara 2,5 sampai 3,0 ton/Ha. Kenyataan tersebut menunjukkan masih terdapat kesenjangan sebesar L2-17 Ku/Ha. Salah satu hambatan peningkatan produksi kedelai adalah rendahnya kesuburan tanah, antara lain keterbatasan unsur hara nitrogen. Tanaman yang kahat nitrogen, daunnya mengandung sedikit klorofil dan terlihat hijau terang atau kekuningan (gejala klorosis), sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dapat dilakukan dengan rnemperbaiki sifat genetisnya maupun melalui optimasi lingkungannya, baik di bawah maupun
diatas permukaan tanah. Proses fotosintesis tanaman dapat dipacu dengan menggunakan simbiosis dengan bakteri fotosintesis dari kelompok cyanobacteria. penelitian pengaruh pemupukan pada tanaman kedelai sudah banyak dilakukan, sedangkan penelitian aplikasi bakteri fotosintetik masih sangat terbatas.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) bakteri fotosintetik
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) dosis pemupukan terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; serta (3) interaksi bakteri fotosintetik dan dosis pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah biakan Synechococcus sp dan
benih kedelai unggul varietas Baluran. Penelitian dirancang secara faktorial dengan
menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Faktor yang dicobakan adalah bakteri Synechococcus sp. Sebagai anak petak dengan ukuran 3x2 m2 yang terdiri dari
tanpa inokulasi baKteri dan dengan inokulasi baKteri. Dosis pupuk sebagai petak utama dengan
ukuran 7x2m2 yang terdiri dari (1) 0 kglha (0 g/tanaman) (2) 1/2 dosis pupuk normal/ha
(0,069 g/tanaman) dan (3) 1 dosis pupuk normal/ha (0,138 g/tanaman). Takaran normal
pupuk yang digunakan adalah 50 kg urea/ha, 75 kg SP36/ha dan 50 kg KCL/ha (sesuai rekomendasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Jember). Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanam dan pada umur 30 hari setelah tanam (HST). pemberian pupuk diletakkan pada lubang a 5 cm diantara larikan tanaman dan ditutup dengan tanah. jarak tanaman yang digunakan adalah 40 cm x 10 cm, sehingga pada setiap anak petak terdapat 150 tanaman. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT 0.10 jika perlakuan berbeda nyata. Perubahan pertumbuhan dan produksi pada setiap tanaman yang diamati adalah jumlah buku produktif, diukur dengan jumlah buku yang menghasilkan polong, jumlah cabang produKtif, yang diukur dengan menghitung jumlah cabang yang menghasilkan polong; jumlah polong isi, diukur dengan menghitung jumlah polong isi; bobot polong (g), diukur dengan menimbang bobot
polong isi; bobot biji (g), bobot 100 biji (g); bobot brangkasan kering, diukur dengan
menimbang seluruh bagian tanaman yang telah dikeringkan terlebih dahulu dengan
rnenggunakan oven selama 24 jam dengan suhu 700C - 800C. Aktivitas sucrose synthase daun tanaman diukur berdasarkan metode Arai et a|.1991). | en_US |