dc.description.abstract | Perhitungan dalam analisis data, memperlihatkan bahwa penentuan kebutuhan tenaga kerja Iangsung pada perusahaan beras PT. Zebra Agrindo Utama belum menunjukkan adanya efisiensi jumlah tenaga kerja langsung yang digunakan. Setelah dilakukan analisis masih ada kelebihan penggunaan tenaga kerja langsung baik di bagian penjemuran maupun di bagian penggilingan dan pengemasan. Kelebihan tenaga kerja langsung dapat menyebabkan adanya pemborosan biaya tenaga kerja langsung sehingga dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap perusahaan.
Perhitungan-perhitungan di dalam analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.
4.1.1 Menentukan kebutuhan tenaga kerja langsung berdasarkan Work Force Analysis (WFA)
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja Iangsung atas beban kerja, tingkat absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja Iangsung maka dapat dihitung kebutuhan tenaga kerja langsung atas dasar Work Force Analysis (WFA), kebutuhan tenaga kerja langsung pada perusahaan beras PT. Zebra Agrindo Utama untuk tahun 2000 adalah 79 orang di bagian penjemuran serta 53 orang di bagian penggilingan dan pengemasan. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja Iangsung berdasarkan Work Force Analysis tahun 2001 adalah 82 orang di bagian penjemuran serta 57 orang di bagian penggilingan dan pengemasan. Penentuan kebutuhan tenaga kerja langsung tahun 2001 berdasarkan penghitungan anggaran produksi tahun 2001.
4.1.2 Menentukan biaya tenaga kerja langsung
Penentuan biaya tenaga kerja langsung ini dihitung berdasarkan lamanya kerja. Biaya tenaga kerja Iangsung untuk bagian penjemuran pada tahun 2000 sebelum dilakukan analisis sebesar Rp. 186.032.000,00 sedangkan setelah dilakukan analisis sebesar Rp. 183.706.600,00. Jadi selisih biayanya sebesar Rp.2.325.400,00. Biaya tenaga kerja Iangsung untuk bagian penggilingan dan pengemasan pada tahun 2000 sebelum dilakukan analisis adalah sebesar Rp.136.202.000,00 sedangkan setelah dilakukan analisis sebesar Rp. 131.249.200,00. Selisih biaya pada bagian ini sebesar Rp. 4.952.800,00. Jadi selisih biaya tenaga kerja Iangsung secara keseluruhan untuk tahun 2000 adalah Rp. 7.278.200,00. Hal ini menunjukkan tidak adanya efisiensi biaya tenaga kerja Iangsung. Untuk penentuan biaya tenaga kerja Iangsung pada tahun 2001 didasarkan pada perhitungan jumlah tenaga kerja langsung untuk tahun 2001. Biaya tenaga kerja Iangsung pada tahun 2001 untuk bagian penjemuran adalah sebesar Rp. 198.768.000,00 serta Rp.146.803.500,00 untuk bagian penggilingan dan pengemasan. Biaya tenaga kerja Iangsung ini merupakan biaya yang paling efisien berdasarkan penentuan jumlah tenaga kerja langsung tahun 2001 yang perhitungannya dikaitkan dengan anggaran produksi tahunn 2001. | en_US |