dc.description.abstract | Pedagang eceran merupakan pedagang penyalur dari produsen ke konsumen. Usaha perdagangan informal atau sering juga disebut pedagang kaki lima ini merupakan salah satu bentuk dari pedagang eceran. Kelompok pedagang ini pada umumnya terdiri dari kelompok pedagang ekonomi lemah, dan umumnya terdiri dari penduduk pendatang yang gagal mendapatkan pekerjaan dikota. Akibat kegagalan ini mendorong mereka untuk berwiraswasta.
Salah satu kasus yang menarik untuk di amati adalah kegiatan pedagang kaki lima yang menggelar kegiatannya di Pasar Dukun Kabupaten Gresik. Keunikan dan pasar ini adalah bahwa pasar ini hanya berlangsung pada salah satu hari pasaran jawa (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi.) yaitu wage atau dengan kata lain pasar ini akan optimal dalam anti berkumpulnya para pedagang dan pengunjung (pembeli) hanya pada hari pasaran wage lima hari sekali. Rotasi hari dalam pasaran Jawa dimulai dari Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Sehingga dalam satu bulan hanya terjadi enam kali transaksi dipasar.
Penelitian terhadap pedagang eceran yang berjualan di pasar Dukun Gresik ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampujualan pedagang pakaian merek Prado di pasar Dukun Kabupaten Gresik.
Pengujian dilakukan alas semua faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kemampujualan pedagang pakaian yaitu :pengalaman pedagang (X1), persediaan barang (X2). waktu berjualan( X3), kondisi barang yang dijual (X4) , modal (X5) lokasi berjualan (X6). Dari keenam faktor yang diduga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampujualan pedagang pakaian tersebut akan dianalisis faktor mana saja yang mempengaruhi kemampujualan pedagang pakaian di pasar Dukun Gresik dan faktor apa yang paling dominan mempengaruhi kemampujualan pedagang pakaian tersebut.
Setelah melakukan pengolahan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi penjualan pedagang pakaian di pasar Dukun-Gresik dengan menggunakan program SPSS melalui metode Analisis Regresi, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengalaman Pedagang (X1); Persediaan Barang (X2); Waktu Berjualan (X3); Kondisi Barang yang di Jual (X4); Modal (X5); Lokasi Berjualan (X6) berpengaruh simultan atau secara bersama-sama terhadap Kemampujualan Pedagang Pakaian merek Prado di Pasar Dukun - Gresik (Y). hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung (75.147) lebih besar dari nilai Ftabel (2,1) dengan probabilitas kesalahan sebesar 0,0000.
2. Waktu Berjualan (X3) secara dominan mempengaruhi Kemampujualan Pedagang Pakaian pakaian merek Prado di Pasar Dukun - Gresik (Y). dibuktikan dengan besarnya nilai korelasi yang terjadi (paling tinggi) antara variabel bebas Waktu Berjualan (X3) dengan variabel terikat Kemampujualan pakaian merek Prado pada Pedagang Pikaian di Pasar Dukun - Gresik (Y) atau dengan kata lain bahwa variabel ini adalah variabel yang pertama kali masuk dalam model dengan probabilitas kesalahan kurang dari 5%.. Dengan melihat nilai koefisien Determinasi (r) sebesar 49,6% variabel waktu berjualan ini dapat disimpulkan memberikan sumbangan variansi terbesar diantara variabel-variabel lainnya. | en_US |