Show simple item record

dc.contributor.authorMuji
dc.date.accessioned2017-09-25T03:25:04Z
dc.date.available2017-09-25T03:25:04Z
dc.date.issued2017-09-25
dc.identifier.isbn978-602-60770-1-1
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81826
dc.description.abstractPemahaman kata mempengaruhi pikirannya terhadap realitas. Pikiran manusia dapat terkodisikan oleh kata yang manusia gunakan. Tokoh yang mendukung hubungan ini adalah Benjamin Lee Whorf (1897-1941) dan gurunya Edward Sapir (1884-1939). Whorf menyatakan bahwa bahasa menentukan pikiran seseorang sampai kadang-kadang bisa membahayakan dirinya sendiri. Sebagai contoh, Whorf yang bekas anggota pemadam kebakaran menyatakan "kaleng kosong" bekas minyak bisa meledak. Kata kosong dengan pengertian tidak ada minyak didalamnya. Padahal sebenarnya ada cukup efek pada kaleng bekas minyak untuk bisa meledak. Jika isi kaleng dibuang, maka kaleng itu akan kosong, tetapi dalam ilmu kimia hal ini tidak selalu benar. Kaleng minyak yang sudah kosong masih bisa meledak kalau terkena panas. Di sinilah, menurut Whorf, tampak jalan pikiran seseorang telah ditentukan oleh bahasanya.en_US
dc.description.sponsorshipCV.IRDH (Research and Publishing) Anggota IKAPIen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBAHASAen_US
dc.subjectPERILAKUen_US
dc.titleBAHASA CERMIN BUDAYA PERILAKUen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record