Show simple item record

dc.contributor.advisorPRASTOWO, Sigit
dc.contributor.advisorSUTJIPTO
dc.contributor.authorVITASARI, Diyah
dc.date.accessioned2017-08-25T07:55:35Z
dc.date.available2017-08-25T07:55:35Z
dc.date.issued2017-08-25
dc.identifier.nimNIM971510401203
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81481
dc.description.abstract. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil pembiakan massal cendawan M anisopliae pada media biakan air kelapa muda menghasilkan kerapatan konidia lebih tinggi dibandingkan dengan media biakan jagung manis, jagung lokal dan jagung hibrida. 2. Media biakan air kelapa muda mencapai virulensi tertinggi dengan nilai LT.50 terendah (12.51 hari) dibanding dengan dari media biakan yang Iainnya (jagung manis, jagung lukal dan jagung hibrida). 3 Mortalitas uret di lapang pada 1-3 minggu media air kelapa muda cenderung lebih tinggi dibanding media perbanyakan yang lain, sedang pada minggu ke-4 Dwi Budi RAHAYUNINGSIH PEM. I. ABDUL Mukti NUR II. SOEDRADJAD JUDUL. RESPON PERTUMBUHAN AWAL KLON-KLON UNGGUL KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA MEDIA TANAH GAMBUT 9715101059 KATA KUNCI JUDUL. COFFEA CANEPHORA ASTRAK. Produktivitas kopi robusta di Indonesia masih cukup rendah, karena belum menggunkan bahan tanam unggul sesuai dengan kondisi Iingkungan setempat. Tanah gambut di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk perluasan tanaman kopi. Klon-klon unggul kopi robusta diharapkan mempunyai respon terhadap perlumbuhan awalnya sehingga dapat diketahui jenis klon kopi yang sesuai ditanam pada media tanah gambut untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Penelitian yang telah dilakukun bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan awal klon-klon unggul kopi robusta pada media tanah gambut serta interaksinya. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Kaliwining Jember dengan ketinggian tempat - 45 m dpl selama bulan Juni sampai dengan September 2001. Rancangan yang digunakan RAK faktorial 3 X 7 dengan 4 ulangan kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Faktor pertama yaitu macam media yang terdii dad 3 taraf : tanah gambut: campuran tanah gambut, tanah, dan pupuk kandang; campuran tanah dan pupuk kandang, faktor kedua meliputi macam klon unggul kopi robusta: KI (BP 308), K2 (BP 436). 1.0 (BP 961), K4 (BP 534), K5 (BP 409), K6 (BP 936), K7 (Ekselsa). Parameter yang diuji meliputi panjang akar, jumlah akar, berat basah akar, berat kering akar, diameter batang, tinggi tanaman, berat basah daun dan berat kering daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon yang paling baik dan mampu beradaptasi dengan tanah masam dan miskin hara seperti tanah gambut adalah klon BP 308 dan Fkseisa karena mempunyai struktur akar yang baik serta dapat menyerap nutrisi secara optimum. Media yang paling baik untuk pertumhuhan tanaman kopi adalah campuran tanah gambut, tanah regosol dan pupuk kandang, karena terbukti dapat meningkatkan pH dan memperbaiki struktur tanah Hasil interaksi media dan klon berpengaruh nyata pada semua parameter kecuali pada diameter batang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries971510401203;
dc.subjectMEDIA PERBANYAKANen_US
dc.titlePENGARUH MEDIA PERBANYAKAN TERHADAP VIRULENSI CENDAWAN Metarrhizium anisepliae (M.) PADA KUMBANG BADAK Oryctes rhinoceros (L.)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record