Show simple item record

dc.contributor.advisorEllyke
dc.contributor.advisorPrehatin Trirahayu Ningrum
dc.contributor.authorKarlina, Dwi Betari
dc.date.accessioned2017-08-21T02:06:19Z
dc.date.available2017-08-21T02:06:19Z
dc.date.issued2017-08-21
dc.identifier.nim122110101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81328
dc.description.abstractKecamatan Kamal merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Madura dan terletak di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan. Perairan Kamal terkena dampak langsung oleh berbagai aktivitas di Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Selain itu, pada Pesisir Kamal terdapat beberapa kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, yakni Pelabuhan Kamal dan Industri Pemotongan Kapal. Industri pemotongan kapal ini terletak di sepanjang pesisir Perairan Kamal. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan diketahui kandungan Fe pada air laut di Pantai Kamal tersebut sebesar 0,562 mg/l. Kadar Fe tersebut melebihi kadar maksimum besi pada air laut yang ditentukan oleh Environmental Protection Agency yaitu sebesar 0,3 mg/l. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Fe pada air laut dan ikan belanak (Valamugil seheli) serta keluhan masyarakat pesisir yang mengonsumsi ikan belanak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah air laut pada tiga titik lokasi di Perairan Pantai Kamal yakni: lokasi di sekitar industri pemotongan kapal atau titik 1, pada lokasi di sekitar pemukiman penduduk atau titik 2, dan pada lokasi di pelabuhan kamal atau titik 3. Sampel air laut pada tiap titiknya diambil pada 3 kondisi yaitu: pada saat air laut surut, antara pasang dan surut, serta pada saat air laut pasang. Sampel selanjutnya adalah ikan belanak (Valamugil seheli). Sampel ikan diambil dari hasil tangkapan nelayan setempat dan diambil pada bagian kepala dan daging ikan. Untuk mengetahui keluhan kesehatan masyarakat dilakukan pengambilan sampel sejumlah 87 responden yang mengonsumsi ikan belanak.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa kandungan Fe pada daging ikan belanak sebesar 138,67 mg/kg dan kandungan Fe pada kepala ikan belanak sebesar 2,647 mg/kg. Kandungan Fe pada daging ikan belanak tersebut melebihi kandungan Fe pada ikan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) yakni sebesar 100 mg/kg. Sedangkan rerata kandungan Fe dari ketiga lokasi di perairan pantai Kamal yakni lokasi 1 sebesar 2,030 mg/L, lokasi 2 sebesar 0,604 mg/L dan pada lokasi 3 sebesar 0,261 mg/L. Kandungan Fe pada lokasi 1 dan 2 tersebut telah melebihi batas maksimum Fe pada air laut yang telah ditentukan oleh Environmental Protection Agency yaitu sebesar 0,3 mg/L, sedangkan pada lokasi 3 kandungan Fe pada air laut berada dibawah batas maksimum. Seluruh responden menyatakan pernah mengalami keluhan kesehatan yang diindikasikan sebagai keluhan akibat kelebihan Fe seperti mual dan muntah, nafsu makan berkurang, pusing, sakit kepala, diare dan sembelit. Namun keluhan tersebut belum dapat dipastikan jika keluhan tersebut merupakan keluhan akibat kelebihan Fe.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectFe air lauten_US
dc.subjectIKAN BELANAKen_US
dc.subjectMASYARAKAT PESISIRen_US
dc.titleKANDUNGAN Fe PADA AIR LAUT DAN IKAN BELANAK (Valamugil seheli) SERTA KELUHAN MASYARAKAT PESISIR (Studi di Pantai Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record