dc.description.abstract | Masalah matematika merupakan suatu kondisi atau objek yang memerlukan penyelesaian untuk soal yang memiliki aspek keterbukaan yaitu memiliki satu jawaban dengan banyak cara atau alternatif dengan tujuan memunculkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk mengetahui proses berpikir kreatif adalah menggunakan Tahapan Wallas, yaitu tahap preparasi merupakan tahap awal pengumpulan informasi yang terdapat pada permasalahan, tahap inkubasi individu melepaskan diri secara sementara dengan cara mengalihkan perhatian, tahap iluminasi individu mendapatkan sebuah pemecahan masalah, dan tahap verifikasi merupakan tahap menguji atau memeriksa kembali pemecahan masalah tersebut terhadap realitas.
Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar seseorang dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik. Penelitian ini hanya menggunakan gaya belajar kinestetik saja, dimana siswa yang bergaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Berbicara dengan perlahan, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, suka menggunakan alat dan media, menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, serta tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket, tes, dan wawancara. Data yang dianalisis adalah data hasil angket gaya belajar, data hasil tes pemecahan masalah dan data hasil wawancara terhadap jawaban siswa sekaligus sebagai triangulasi data. Hasil validasi untuk tes pemecahan masalah adalah 2,88 serta hasil validasi untuk pedoman wawancara adalah 2,92 dan memiliki interpretasi tingkat validitas tergolong dalam kategori valid sehingga instrumen dapat digunakan. Pengumpulan data dilaksanakan tanggal 28-30 Maret di kelas X-BKJ SMK Negeri 5 Jember dengan subjek penelitian berjumlah 29 siswa untuk mengerjakan angket gaya belajar, kemudian dipilih siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik saja. Selanjutnya dilakukan tes pemecahan masalah dan wawancara kepada 8 siswa sebagai subjek penelitian tersebut.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa pada tahap preparasi tujuh siswa mampu menggali informasi yang diketahui dalam soal dengan cermat, lengkap, dan tepat serta mampu mengidentifikasi masalah yang ditanyakan dengan baik. Terdapat satu siswa yang kurang tepat dalam memaparkan informasi yang diketahui dan ditanyakan dikarenakan kurang memahami maksud dari permasalahan.
Tujuh siswa melewati tahap inkubasi untuk penyelesaian soal nomor 1 dan nomor 2, tetapi terdapat satu siswa yang tidak melewati tahap inkubasi untuk penyelesaian soal nomor 2 dikarenakan keterbatasan waktu. Delapan subjek penelitian melewati tahap inkubasi dengan berbeda-beda diantaranya lima siswa mengalihkan perhatian dengan mencoba menulis pada kertas buram dan tiga siswa mengalihkan perhatian dengan berdiam diri sejenak serta tidak melakukan apapun, dari tiga siswa tersebut terdapat satu siswa tidak melewati tahap inkubasi dikarenakan keterbatasan waktu, sedangkan dua siswa berdiam diri sejenak tidak melakukan apapun dan kemudian mengerjakan langsung pada lembar jawaban.
Tahap Iluminasi, siswa cenderung menggunakan rumus yang telah dipelajari Siswa dengan gaya belajar kinestetik bisa mendapatkan lebih dari satu ide alternatif penyelesaian dengan jawaban akhir benar.
Tahap verifikasi, tujuh siswa melakukan pengecekan kembali atas penyelesaian yang telah dituliskan dan satu siswa tidak melakukan pengecekan kembali atas penyelesaian yang telah dituliskan. Subjek penelitian juga menunjukkan ciri khusus dari pembelajar kinestetik yaitu berbicara dengan perlahan, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, menggunakan media untuk bermain-main serta tidak dapat duduk dengan diam dan selalu aktif bergerak. | en_US |