dc.description.abstract | Semenjak KH. Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke 4, banyak pihak berharap agar upaya pemulihan krisis multidimensional akan segera teratasi. Ternyata Presiden seringkali melakukan tindakan kontroversial karena sikapnya yang upredictable menimbulkan persepsi yang beragam bagi masyarakat. Bursa Efek Jakarta sebagai Institusi investasi tidak terlepas oleh pengaruh-pengaruh kebijakan pemerintah baik yang positif maupun negatif. Sehingga pergerakan saham, terutama Indeks LQ 45 pun tidak terlepas dari pengaruh tersebut.
Jenis penelitian ini adalah event study dengan melakukan kajian terhadap pernyataan Presiden KH. Abdurrahman Wahid selama satu tahun dari tanggal 21 Oktober 1999 sampai dengan 20 Oktober 2000. Kemudian dikumpulkan data mengenai Indeks LQ 45 yang disesuaikan dengan pernyataan dimaksud. Analisis data dilakukan dengan analisis Deskriptif mengenai reaksi pelaku pasar modal terhadap pernyataan Presiden yang tercermin dari pergerakan Indeks LQ 45 dan analisis kuantitatif statistik dengan One Sample T Test untuk menguji Relevansi pernyataan Presiden terhadap perubahan Return Market di BEJ.
Adapun landasan teori yang digunakan adalah analisis Volatility yang berupaya mengaitkan antara gejolak pergerakan ILQ 45 dengan kejadian atau peristiwa tertentu, dalam hal ini adalah pernyataan Presiden. Dad dua variabel yang digunakan, ternyata terdiskripsi bahwa para pelaku pasar modal sering kali bereaksi positif dengan pernyataan yang berkarakter baik, dan cenderung bereaksi negatif terhadap pernyataan yang berkarakter buruk. Analisis kuantitatif menunjukkan nilai signifikansi yang berarti antara perubahan Return ILQ 45 dengan nilai pernyataan yang terjadi. Sehingga memang terjadi hubungan yang signifikan antara pernyataan Presiden dengan pergerakan ILQ 45 selama satu tahun pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid terhadap perubahan Return Market di BEJ telah terbukti. | en_US |