dc.description.abstract | Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue (DENV). Infeksi DENV pada manusia terjadi
secara khusus melalui siklus penularan antara manusia dan nyamuk dari genus
Aedes , dengan Aedes aegypti sebagai vektor utama. Saliva nyamuk merupakan
substansi yang berperan dalam transmisi patogen. Saliva tersebut mengandung
substansi antara lain vasodilator, inhibitor koagulasi darah, imunomodulator dan
agregasi platelet. Paparan berulang saliva vektor Aedes aegypti akan
menimbulkan mekanisme protektif pada tubuh inang. Inang akan membentuk
antibodi terhadap protein saliva pada saat terjadi paparan berulang berupa IgG.
Paparan nyamuk dapat mengubah respon imun inang dari T helper 1 (Th1) ke
arah T helper 2 (Th2). Pergeseran respon imun tersebut ditandai dengan
penurunan kadar IFN γ dan meningkatnya kadar IL 4.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi IFN γ dan IL 4
pasca paparan berulang ekstrak protein kelenjar saliva Aedes aegypti pada mencit
Balb-C. Objek penelitian menggunakan 40 ekor mencit betina (Mus musculus)
strain Balb-C yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan (konsentrasi 0,2 μg/μl;
konsentrasi 0,4 μg/μl; dan konsentrasi 0,6 μg/μl). Ekstrak Protein Kelenjar Saliva
(EPKS) Aedes aegypti diinjeksikan setiap dua minggu sekali pada mencit Balb-C.
Pengambilan sampel darah dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai dengan
minggu ke 8. Pengukuran konsentrasi IFN γ dan IL 4 dilakukan dengan metode
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) menggunakan kit R&D Systems
Mouse IFN γ dan Mouse IL 4. Kemudian dilakukan pengukuran absorban dengan
ELISA reader dengan panjang gelombang 450 nm.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi sitokin IFN γ
mengalami penurunan pasca paparan berulang Ekstrak Protein Kelenjar Saliva
(EPKS) nyamuk Aedes aegypti, sedangkan konsentrasi sitokin IL 4 mengalami
peningkatan pasca paparan berulang Ekstrak Protein Kelenjar Saliva (EPKS)
nyamuk Aedes aegypti. Hal ini membuktikan bahwa EPKS mampu memodulasi
respon imun inang dari subset T helper 1 (Th1) ke subset T helper 2 (Th2). | en_US |